Sampah Menggunung, PD Kebersihan Kota Bandung Dikecam
Rabu, 10 Mei 2006 15:36 WIB
Bandung - Gunungan sampah sangat gampang dilihat di tiap sudut kota Bandung. Kota Kembang jadi jadi kota sampah. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menilai Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan, yang bertanggung jawab mengelola sampah, tidak profesional. Walhi Jawa Barat mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung segera mengevaluasi kinerja dari PD Kebersihan Kota Bandung. Menurut Walhi, PD Kebersihan telah gagal dalam mengelola persampahan di Kota Bandung yang bermottokan "Berhiber" (Bersih, Hijau, dan Berbunga) ini. "Kita minta agar PD dikembalikan menjadi Dinas Kebersihan, jika masih tetap menggunakan dana dari APBD," kata Koordinator Walhi Jawa Barat, Dadang saat ditemui di Sekretariat Walhi, Jalan Bengawan, Bandung, Rabu (10/05/2006). Dia memperkirakan pengelolaan sampah di Kota Bandung akan lebih serius bila ditangani oleh suatu dinas. Selain itu, pertanggungjawabannya juga lebih jelas dibandingkan dengan saat ini. Ia meminta pihak legislatif untuk segera mendesak Pemkot Bandung agar mengaudit PD Kebersihan Kota Bandung. Sebab, pengelolaan dana retribusi sampah dari masyarakat tak jelas. Bahkan, saat ini PD Kebersihan Kota Bandung mengklaim merugi Rp 4 Miliar tiap tahunnya. Pada tahun 2005, menurut dia, Walhi sempat melakukan sejumlah penelitian mengenai tempat pembuangan sampah akhir Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan ketika menjelang memperingati Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung. Waktu itu, Kota Bandung telah dinyatakan darurat sampah. Walhi merekomendasikan kepada pemerintahan Kota Bandung agar membuka tempat pembuangan sampah di beberapa tempat. Misalnya di TPA Pasir Durung, Cicalengka dan Citiis Nagrek Garut. "Tapi tidak di-follow up. Di lapangan juga banyak mafia tanah termasuk yang digandeng oleh pemerintah," ujar dia. Hingga saat ini, menurut dia, Walhi juga telah melakukan pengelolaan sampah, khususnya mengelola sampah hingga menjadi kompos. Saat ini Walhi telah menghasilkan produksi kompos hingga mencapi 20 ton. Beberapa tempat pengelolaan sampah ini berada di Antapani dan Cimenyan. "Kuantitas sampah di Kota Bandung itu terukur. Jadi tidak ada alasan tidak bisa dikelola," ujar dia. Dari pengamatan detikcom di berbagai tempat, saat ini banyak beredar spanduk dari Humas PD Kebersihan Kota Bandung. Spanduk ini bertuliskan mengenai kesulitan PD Kebersihan Kota Bandung membuang sampah. Lewat spanduk itu, warga Kota Bandung juga diimbau untuk mengurangi beban sampah.
(asy/)