Kian Lekat Anies-Ridwan Kamil Kala 2024 Makin Dekat

Kian Lekat Anies-Ridwan Kamil Kala 2024 Makin Dekat

Tim detikcom - detikNews
Senin, 31 Jan 2022 08:03 WIB
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil di acara KTT Y20 di Tugu Kuntskring, 29 Januari 2022. (Marteen Ronaldo Pakpahan/detikcom)
Foto: Anies Baswedan dan Ridwan Kamil di acara KTT Y20 di Tugu Kuntskring, 29 Januari 2022. (Marteen Ronaldo Pakpahan/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tampak semakin lekat. Momen keakraban keduanya tampak menjelang Pilpres 2024.

Anies Baswedan dan Ridwan Kamil (RK) tampil bareng dua kali dalam sehari. Peristiwa itu terjadi di dua acara di Jakarta pada Sabtu kemarin.

Peristiwa pertama terjadi saat Anies dan RK menghadiri acara Zulhas Award di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (29/1/2022) siang. Anies dan RK tampak duduk bersebelahan dalam acara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Zulhas Award digelar oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Menteri BUMN Erick Thohir serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga hadir dalam acara ini.

Pada acara itu, RK juga sempat memberikan pujian kepada Anies. RK menilai Jakarta International Stadium (JIS) keren.

Pujian itu disampaikan RK saat memberi sambutan kepada para tokoh yang hadir. Ketika RK menyebut nama Anies Baswedan, sontak ia yang mengaku sebagai arsitek mengapresiasi pembangunan JIS. Ridwan Kamil pun memberikan dua jempolnya untuk Anies.

"Sahabat saya, Pak Anies Baswedan selaku Gubernur DKI, stadionnya keren, Pak Anies, luar biasa. Sebagai arsitek ini, komennya sebagai arsitek," ujar Ridwan Kamil.

Ini bukan momen kemesraan yang pertama. Anies dan RK pernah bertemu di Sumedang untuk menghadiri penandatanganan kesepakatan antara Pemprov DKI dan Pemda Sumedang terkait penyerapan hasil panen, pada 11 Juni 2021.

Sebelum menghadiri penandatanganan kesepakatan di gudang PT Kampung Makmur Desa Tolengas, Kecamatan Tomo, keduanya didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyempatkan diri untuk sarapan pagi di Restoran Palasari Sumedang.

Simak Video 'Akui JIS Keren, Ridwan Kamil Beri Dua Jempol buat Anies':

[Gambas:Video 20detik]



Tanggapan Gerindra

Gerindra menilai keakraban mereka wajar lantaran masa jabatan keduanya sebagai gubernur akan berakhir.

"Ya kita santai aja lihatnya, memang masa kerja mereka sebagai gubernur akan segera berakhir," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Habiburokhman saat dihubungi, Minggu (30/1/2022).

Habiburokhman menilai keduanya wajar akan memikirkan perjalanan kariernya di dunia politik usai masa kerja mereka berakhir. "Manusiawi kalau mulai berpikir jabatan selanjutnya," lanjut dia.

Dia menilai Anies dan Ridwan Kamil memiliki permasalahan yang sama menjelang kontestasi Pemilu 2024. Menurut dia, keduanya bukan seorang tokoh partai politik sehingga tak bisa berkoalisi.

"Masalah dua orang ini sama, yakni sama-sama bukan orang partai politik. Jadi yang mau dikoalisikan apanya?" ujar Habiburokhman.

Lantas, Habiburokhman menilai kedua kepala daerah itu dapat segera bergabung dengan partai politik untuk membuka kemungkinan pencalonan menuju Pemilu 2024. Menurutnya, mereka dapat memilih partai yang belum mengusung calon presiden.

"Paling realistis buat mereka adalah segera bergabung partai politik yang belum punya calon presiden," katanya.

Pasalnya, kata dia, tak mudah bergulat di dunia politik jika baru mencari partai sebagai kendaraan politik dalam waktu yang singkat.

"Memang berpolitik itu nggak bisa instan, sulit kalau di injury time mau cari parpol sebagai kendaraan," kata dia.

Duet Anies-RK

Sementara itu, Pakar politik Hendri Satrio menilai ini sebagai sebuah sinyal kecocokan menuju Pilpres 2024.

"Sebetulnya kalau jadi pasangan mantap nih Anies-RK. Keduanya memimpin provinsi besar dan saling melengkapi. Ini kalau jadi pasangan di 2024 ini jadi pasangan yang patut diperhitungkan," kata founder lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, Minggu (30/1).

Anies dan RK dinilai Hendri sebagai dua tokoh yang masuk 4 besar menuju Pilpres 2024. Kebersamaan Anies dan RK di event Zulhas Award dan KTT Y20 memantik spekulasi politik menuju Pilpres.

"Memang yang jago PAN mengumpulkan tokoh di bursa capres untuk pertama kalinya," katanya.

Isu yang harus diselesaikan Anies dan RK jika serius menuju Pilpres 2024 adalah kendaraan politik, terlebih keduanya belum bergabung di parpol. Namun, menurut Hendri, asalkan kinerja mereka beres, parpol akan berebut meminang.

"Tapi memang kalau kinerjanya kinclong, kendaraannya datang sendiri. Semoga saja siapa pun pemimpin cerdas dan visioner dapat kesempatan untuk memajukan Indonesia. Apalagi hasil survei KedaiKOPI kan masyarakat menginginkan pemimpin yang cerdas dan visioner," katanya.

Sedangkan Direktur Eksekutif IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam menilai pertemuan itu keduanya sedang memunculkan kesan adanya chemistry atau kecocokan politik menuju Pilpres 2024.

Ahmad Khoirul Umam mengibaratkan Anies dan Ridwan Kamil bak bunga yang sedang menarik lebah atau partai politik untuk membantunya menghasilkan penyerbukan. Lantas, keduanya tampil menarik dan saling memuji terkait kinerja politik.

"Ibarat bunga, Anies dan RK memiliki madu berupa elektabilitas, yang sedang mencoba menarik lebah atau partai politik untuk membantunya menghasilkan penyerbukan atau pembuahan. Untuk itu, keduanya mencoba tampil menarik dan saling memuji untuk memunculkan kesan adanya chemistry politik dalam upaya penciptaan gerbong koalisi menuju Pilpres 2024," kata Ahmad Khoirul Umam kepada detikcom, Minggu (30/1).

Namun, Umam menilai upaya duet Anies dan Ridwan Kamil akan mengalami sejumlah kendala. Dia menyebut kedua gubernur itu tak memiliki basis partai sebagai kendaraan politik untuk maju ke Pilpres 2024.

"Namun, menyatukan Anies-RK dalam gerbong akan menghadapi banyak kendala. Pertama, keduanya tidak memiliki basis partai politik yang menjadi penentu tiket presidential threshold 20 persen," kata Managing Director Paramadina Public Policy Institute (PPPI) Universitas Paramadina itu.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads