Anies Baswedan dan Ridwan Kamil (RK) terlihat 'mesra' tampil bareng dua kali dalam sehari. Direktur Eksekutif IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam menilai dalam momen pertemuan itu keduanya sedang memunculkan kesan adanya chemistry atau kecocokan politik menuju Pilpres 2024.
Ahmad Khoirul Umam mengibaratkan Anies dan Ridwan Kamil bak bunga yang sedang menarik lebah atau partai politik untuk membantunya menghasilkan penyerbukan. Lantas, keduanya tampil menarik dan saling memuji terkait kinerja politik.
"Ibarat bunga, Anies dan RK memiliki madu berupa elektabilitas, yang sedang mencoba menarik lebah atau partai politik untuk membantunya menghasilkan penyerbukan atau pembuahan. Untuk itu, keduanya mencoba tampil menarik dan saling memuji untuk memunculkan kesan adanya chemistry politik dalam upaya penciptaan gerbong koalisi menuju Pilpres 2024," kata Ahmad Khoirul Umam kepada detikcom, Minggu (30/1/2022).
Namun, Umam menilai upaya duet Anies dan Ridwan Kamil akan mengalami sejumlah kendala. Dia menyebut kedua gubernur itu tak memiliki basis partai sebagai kendaraan politik untuk maju ke Pilpres 2024.
"Namun, menyatukan Anies-RK dalam gerbong akan menghadapi banyak kendala. Pertama, keduanya tidak memiliki basis partai politik yang menjadi penentu tiket presidential threshold 20 persen," kata Managing Director Paramadina Public Policy Institute (PPPI) Universitas Paramadina itu.
Kendala lainnya, kata dia, Anies dan Ridwan Kamil memiliki segmentasi pemilih yang cenderung serupa, yaitu meliputi daerah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, termasuk Jabodetabek. Dengan demikian, basis daerah pemilihan bagi keduanya dinilai kurang berpotensi diperluas.
"Kedua, keduanya memiliki ceruk pemilih yang relatif serupa, yakni segmen muslim yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jabodetabek. Artinya, perluasan basis pemilih potensial kurang bisa dioptimalkan dengan skema memasangkan Anies-RK," jelas Umam.
Alih-alih menggunakan skema capres Anies-RK, Umam justru menilai Anies berduet dengan sosok yang merepresentasikan sosok politikus muda, nasionalis, dan memiliki logistik yang memadai untuk mengikuti kontestasi Pilpres mendatang. Dia merujuk pada hasil survei Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) bahwa sosok yang dinilai tepat berduet dengan Anies tersebut adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Dalam simulasi survei yang dilakukan Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) pada medio 2021, salah satu alternatif yang cocok mendampingi Anies adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," jelas Doktor Ilmu Politik dari School of Political Science & International Studies University of Queensland itu.
Simak selengkapnya di halaman berikut.
(fca/imk)