Heboh Emak-emak di Boltim Sulut Tolak Divaksin-Minta Ditembak Polisi

Heboh Emak-emak di Boltim Sulut Tolak Divaksin-Minta Ditembak Polisi

Trisno Mais - detikNews
Kamis, 27 Jan 2022 15:28 WIB
Viral emak-emak  di Sulut menolak divaksin (dok. istimewa)
Viral emak-emak di Sulut menolak divaksin (Foto: dok. istimewa)
Boltim -

Viral di media sosial seorang wanita cekcok dengan polisi karena menolak divaksin COVID-19 di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut). Emak-emak viral itu juga mengaku rela ditembak polisi.

Dalam video yang viral, wanita tersebut terlihat cekcok dengan sejumlah petugas lantaran menolak disuntik vaksin. Tampak seorang petugas berseragam polisi memberikan penjelasan namun dia berkeras menolak penjelasan petugas.

Terdengar juga rekaman suara wanita itu mengaku masih banyak warga lain yang juga belum divaksin. Emak-emak tersebut marah-marah dan ngotot hingga berkata rela ditembak polisi daripada harus divaksin COVID.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan terlalu sombong, tembak saja di saya, daripada kalian memaksa," kata wanita itu dalam unggahan video yang viral.

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast mengatakan peristiwa emak-emak viral itu terjadi di Desa Kayumoyondi, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim, Selasa (25/01) siang. Dia menyebut kejadian bermula saat kepala desa setempat dan personel Polres Boltim melakukan percepatan vaksinasi di wilayah Tutuyan.

ADVERTISEMENT

"Kemudian mendatangi salah satu rumah warga yang belum disuntik vaksin dan menyampaikan imbauan serta ajakan secara baik-baik, namun justru warga tersebut menolak dengan keras," kata Jules ketika dimintai konfirmasi, Kamis (27/1/2022).

Jules menjelaskan wanita tersebut naik pitam seraya memarahi perangkat desa dan petugas kepolisian yang berada di lokasi tersebut. Jules membantah memaksa warga divaksin.

"Tidak ada pemaksaan. Pihak pemerintah desa dan kepolisian saat itu hanya mengimbau yang bersangkutan untuk mengikuti vaksinasi di lokasi terdekat," ujarnya.

Jules menambahkan, wanita itu menolak karena belum menyadari betapa pentingnya pemberian vaksin. Padahal, kata dia, program ini untuk menekan laju penyebaran virus COVID-19.

"Kami terus bersinergi dengan pihak-pihak terkait, termasuk melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi," pungkasnya.

(hmw/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads