Sebanyak 17 warga tidak bersalah menjadi korban tewas terbakar di tempat hiburan malam (THM) Double O akibat bentrokan maut di Kota Sorong, Papua Barat. Para korban tewas berstatus pengunjung dan karyawan Double O.
"Jadi 17 itu tiga pengunjung berarti 14 karyawan, pemain band, vokalis, karyawannya semua," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi kepada detikcom, Selasa (25/1/2022).
Diketahui, 17 korban tewas akibat bentrok maut Sorong ini telah dievakuasi ke RS Solube Solu, Kota Sorong. Para korban dievakuasi menggunakan tiga unit mobil jenazah milik Polresta Sorong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati status korban terungkap, tim Disaster Victim Identification (DVI) belum bisa memvalidasi identitas korban. Penyebabnya, tim DVI baru mengantongi nama panggilan beberapa korban.
"Sudah ada nama-nama korban, namun nama-nama panggung. Jadi kami akan dalami lagi untuk mencari identitas aslinya sesuai KTP untuk diinformasikan ke pihak keluarga untuk diambil datanya untuk mengecek untuk keperluan DVI," katanya.
Diberitakan sebelumnya, 17 korban tewas terbakar yang merupakan pengunjung dan karyawan THM Double O awalnya mengamankan diri ke lantai dua begitu mengetahui kelompok pemuda Kei dan Pelauw asal Maluku terlibat bentrokan di lokasi. Belakangan bentrokan diwarnai pembakaran THM sehingga para korban terjebak di lantai dua.
Para korban yang awalnya bersembunyi di salah satu ruangan di lantai dua THM sudah berusaha mengevakuasi diri begitu mengetahui ada pembakaran THM. Namun upaya itu gagal karena api yang telanjur membesar di lantai satu membuat korban tetap berkumpul di lantai dua hingga meninggal.
Simak Video 'Polri Rangkul Tokoh Agama-Adat Cegah Bentrok Susulan di Sorong':