Polres Metro Jakarta Timur mengungkap hasil autopsi jenazah istri di Duren Sawit, Jakarta Timur, yang tewas dibunuh suaminya sendiri setelah berhubungan intim. Polisi menyebut, dari hasil autopsi, korban kehabisan oksigen dan mengalami pendarahan di kepala.
"Dari hasil autopsi sementara, korban meninggal dunia karena kehabisan oksigen dan pendarahan di kepala bagian belakang," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono saat jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat (21/1/2022).
Selain itu, kata Budi, ditemukan juga luka lecet dan memar pada tubuh korban. Kemudian, berdasarkan olah TKP, ditemukan bukti kekerasan, yakni pendarahan di bagian mulut dan hidung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lecet pada bagian bibir sebelah kanan dalam, memar pada bagian wajah dan hidung. Pihak kepolisian mengecek ada tanda-tanda bukti kekerasan. Mulai pendarahan di mulut, di hidung," ujarnya.
Dengan lampiran bukti yang ada dan dilengkapi dengan hasil autopsi dari pihak rumah sakit, polisi menyatakan kasus itu merupakan tindak pidana pembunuhan.
"Karena dicurigai meninggalnya tidak wajar, akhirnya dilaporkan kepada pihak kepolisian. Pak Kapolsek dan Kanit Serse datang, mengecek ke TKP, melihat adanya dugaan terjadi tindak kekerasan," kata dia.
Setelah dilakukan interogasi lebih mendalam, Budi mengatakan tersangka WRS, yang merupakan suaminya, menjadi pelaku utama pembunuhan.
"Setelah ditangkap dan diinterogasi, ternyata yang bersangkutan yang melakukan pembunuhan," kata Budi.
"Sehingga itu menjadi alat bukti kami untuk bisa meyakinkan bahwa pelaku adalah suaminya atas nama W," imbuhnya.
Sebagai informasi, Budi mengatakan pelaku WRS (41) membunuh korban SS (29) sekitar pukul 02.00 WIB, Rabu (19/1/2022) di rumah kontrakannya yang berlokasi di Jl Pondok Kelapa Selatan VI No 8, RT 09 RW 05, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pelaku membunuh korban dengan cara membekap korban.
Motif Pembunuhan
Menurut keterangan sementara dari pelaku dan saksi, Budi menyebut motif pelaku bunuh korban karena sakit hati karena korban SS ingin menikah lagi.
"Bahwa yang bersangkutan sakit hari atau tersinggung karena korban meminta izin untuk menikah kembali," kata Budi.
Namun hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kasus ini, termasuk motif pelaku.
"Sementara motif ini masih kita dalami, apakah benar itu pengakuan karena masalah sakit hati murni, atau memang ada motif yang lain," kata dia.
"Nanti kita akan dalami lagi dari pihak keluarga, termasuk dari pihak tetangga, baik tetangga di sini, di Jakarta, maupun di daerahnya. Mungkin ada permasalahan lain atau ada motif lain," imbuhnya.
(eva/eva)