Banjir masih melanda di sejumlah wilayah Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Salah satu warga yang terdampak banjir, Junaidi (55), khawatir hujan akan turun lagi sehingga debit air akan makin meninggi.
"Kalau khawatir sih pasti ada, khawatirnya dampaknya banyak. Otomatis khawatirnya pengeluaran lebih besar, pemasukannya nggak ada," kata Junaidi kepada wartawan, Kamis (20/1/2022).
Dia menyebut hujan telah mengguyur kediamannya selama tiga hari berturut-turut sejak Selasa (18/1). Menurut Junaidi, saat hari pertama, banjir hanya setinggi sekitar 70 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Selasa banjir pertama hanya sebatas paha, yang kedua tuh Rabu, sekitar pukul 02.00 WIB, sampai pagi tuh sepinggang semeter lah. Jadi semalem nggak hujan jadi pagi ini surut sedengkul," jelasnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Amiyati (50), warga yang terdampak banjir. Dia berharap malam ini tidak hujan lagi agar banjir di rumahnya cepat surut.
"Kalau bisa sih jangan hujan lagi ya biar cepet surut. Serem kalau banjir," ungkap Amiyati.
Amiyati mengatakan banjir di wilayah ini kerap kali terjadi pada awal tahun. Namun, menurutnya, banjir tahun ini yang terparah selama 8 tahun dia tinggal di Tegal Alur.
Dia merupakan salah satu warga yang memilih bertahan di rumahnya dibanding tidur di pengungsian. "Nggak nyaman (tidur di rumah tapi) mau ngungsi di mana? Kan sama-sama banjir," keluhnya.
Berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta pada 20 Januari 2022, saat ini hanya tersisa 9 RT di Jakarta Barat yang masih tergenang banjir. Data ini tercatat per pukul 06.00 WIB.
Banjir yang memiliki ketinggian 40 cm ini disebabkan oleh curah hujan tinggi. Adapun 9 RT yang tersebar di 3 kelurahan adalah:
1. Kelurahan Tegal Alur
2. Kelurahan Cengkareng Barat
3. Kelurahan Semper Timur