Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia tengah mengalami kenaikan. Namun dia meminta agar kenaikan kasus Omicron itu tidak ditanggapi secara berlebihan.
"Saat ini kita sedang mengalami tren kasus konflik yang disebabkan oleh varian Omicron. Oleh sebab itu, kita semua harus mewaspadai tren ini, namun tidak perlu bereaksi berlebihan," kata Jokowi dalam jumpa pers, Selasa (18/1/2022).
Jokowi mengatakan kewaspadaan memang penting dilakukan. Namun dia meminta jangan sampai menimbulkan kepanikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan," ujarnya.
Jokowi melanjutkan, berdasarkan berbagai studi dan laporan, varian Omicron memang lebih mudah menular. Namun gejala yang dialami warga yang terpapar lebih ringan.
"Berbagai studi, termasuk laporan WHO, menyebutkan varian Omicron memang lebih mudah menular, namun gejalanya lebih ringan," kata Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi, pasien yang terinfeksi varian Omicron umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit. Kendati demikian, Jokowi tetap meminta warga waspada.
"Pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit, tapi sekali lagi kita harus waspada, jangan jumawa dan jangan gegabah," pungkas dia.
Simak Video 'Presiden Jokowi: Omicron Lebih Mudah Menular tapi Gejalanya Ringan':