Kisah John Ausonius, Si Perampok Bank dan Pembunuh Sadis dari Swedia

Hitamnya Hitam

Kisah John Ausonius, Si Perampok Bank dan Pembunuh Sadis dari Swedia

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 16 Jan 2022 16:15 WIB
John Ausonius (AP News)
Foto: John Ausonius (AP News)
Jakarta -

John Ausonius bisa dikenal sebagai perampok bank sekaligus pembunuh keji dari Swedia. Dia kerap merampok sejumlah bank dan membunuh orang atas dasar sentimen kebencian.

Dikutip dari Murderpedia, dari Agustus 1991 hingga Februari 1992 dia menembak sebelas orang, semuanya adalah imigran, dan membunuh satu orang di daerah Stockholm dan Uppsala. Dia pertama kali menggunakan senapan yang dilengkapi dengan penglihatan laser.

John yang memiliki nama asli Wolfgang Zaugg, dibesarkan di VΓ€llingby, pinggiran kota kelas pekerja di Stockholm, Swedia. Sebagai anak imigran Jerman dan Swiss, ia pernah mendapat intimidasi di masa mudanya karena rambut hitam dan kulitnya yang gelap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Ketika dewasa, ia mengecat rambutnya menjadi pirang dan secara resmi mengubah namanya, yang pertama menjadi John Stannerman, dan kemudian menjadi John Ausonius untuk menyamarkan nama belakangnya yang bukan orang Swedia.

Benci Imigran

Ketika dewasa, ia menganut ide-ide sayap kanan - di antaranya kebencian terhadap komunis, sosial demokrat, dan imigran - dan bermimpi menjadi kaya. Saat itu dia bekerja dengan gaji rendah sebagai sopir taksi, tetapi mulai berdagang saham dan obligasi. Dia mengembangkan bakat untuk bermain pasar dan dengan cepat mengumpulkan kekayaan.

Kemudian dia jatuh menjadi pecandu judi dan membuat ekonominya terpuruk. Pada kondisi seperti inilah ia akhirnya memilih merampok bank demi uang, untuk mempertahankan gaya hidupnya. Dia melakukan lebih dari 18 perampokan, semuanya dilakukan dengan cara yang hampir sama.

Karena sentimen kebenciannya, ia kemudian mulai mencari penjahat imigran untuk dibunuh. Akhirnya dia bosan dengan ini dan memutuskan untuk membunuh seorang imigran, imigran mana pun secara acak. Dia juga merasa bahwa membunuh imigran akan mengalihkan perhatian polisi Swedia dari karirnya sebagai perampok bank.

Polisi kemudian memburunya dan Ausonius ditangkap saat sedang merampok bank pada 12 Juni 1992. Dia dihukum karena pembunuhan dan perampokan. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di penjara Kumla. Ausonius telah didiagnosis dengan gangguan kepribadian antisosial.

Halaman 2 dari 2
(rdp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads