Kelompok bernama Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Joko Widodo (Jokowi) maju di Pemilu 2024. Namun, PKS sangsi dengan wacana duet Prabowo-Jokowi di Pilpres.
"Pertama, ide boleh saja," kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, kepada detikcom, Sabtu (15/1/2022).
Sebagaimana diketahui, Prabowo memang menjadi rival Jokowi di Pilpres 2019 lalu. Jokowi yang akhirnya keluar sebagai pemenang Pilpres 2019. Presiden Jokowi kemudian mengangkat Prabowo menjadi Menteri Pertahanan.
Kini, Jokowi diwacanakan jadi cawapres (pendamping capres Prabowo). Mardani meragukan wacana itu bisa terealisasi.
"Kedua, saya tidak yakin Pak Jokowi mau. Kasihan publik akan menilai Pak Jokowi pencari kekuasaan," kata Mardani.
Soal apakah dimungkinkan Jokowi yang sudah dua periode menjabat sebagai Presiden RI kemudian maju ke Pemilu sebagai cawapres, Mardani menilai aturan ini perlu dibahas bersama pakar ketatanegaraan. Namun, dia tetap ragu Jokowi bakal mau menjadi cawapres.
"Kita nikmati saja semua dinamika yang ada," kata Mardani.
Sebelumnya, Kelompok yang menamakan dirinya sebagai Sekber Prabowo-Jokowi mendorong dua tokoh nasional itu maju sebagai pasangan capres-cawapres Pemilu 2024. Mereka ingin Prabowo-Jokowi melanjutkan pembangunan Indonesia.
"Mendorong Prabowo Subianto, Calon Presiden dan Joko Widodo, Calon Wakil Presiden, sebagai bagian dari Kabinet Indonesia Maju Jilid II untuk maju dalam Pemilu 2024," demikian bunyi deklarasi Sekber Prabowo-Jokowi, disampaikan oleh Sekber lewat keterangan tertulis.
Simak Video: Menakar Potensi Prabowo-Anies-Ganjar di Pilpres 2024
(dnu/idh)