KPK menangkap sejumlah pejabat lantaran diduga melakukan korupsi. Ketua Institute Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said menganggap terdapat kecenderungan bahwa kekuasaan masih dianggap sebagai kekuatan ataupun peluang untuk melakukan perbuatan tertentu.
"Kekuasaan lebih dilihat sebagai peluang, diskresi untuk melakukan perbuatan tertentu, privilese, dan simbol-simbol kekuatan atau power," ujar Said dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/1/2022).
Menurutnya, sisi luhur dari kekuasaan adalah tanggung jawab, amanah, keteladanan akan kebaikan, semakin jauh dari panggung publik. Akibat pandangan sebelah mata itu, menurut mantan Menteri ESDM ini, banyak pemegang kekuasaan publik yang bersikap aji mumpung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka menggunakan otoritas dan diskresinya untuk mengakumulasi manfaat personal. Bentuk yang paling nyata adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme," katanya.
Selanjutnya, Said menyebut kecenderungan ini membahayakan bagi kredibilitas kekuasaan publik itu sendiri. Selain itu, pembangunan nilai-nilai dalam interaksi penyelenggaraan negara juga dapat terpengaruh. Dia menyebut publik banyak disuguhi contoh buruk, sikap koruptif, tindakan manipulatif menggunakan kekuasaan publik.
Dengan itu, Said berpandangan bahwa tampilan kekuasaan yang mengedepankan sikap amanah, tanggung jawab, pengorbanan bagi orang banyak, dan keteladanan akan nilai-nilai luhur kini semakin langka.
"Keadaan ini berbahaya bagi penguatan nilai-nilai terutama untuk generasi mendatang," ujarnya.
Said menyarankan para elite bangsa harus bahu-membahu mengembalikan nilai-nilai luhur pada kekuasaan. Dia juga mengingatkan bahwa negara dan bangsa mana pun yang dipenuhi dengan sikap manipulatif dan tindakan koruptif, sudah pasti sedang melemahkan diri sendiri.
"Para tokoh bangsa, akademisi, dan para pemikir harus menyuarakan keprihatinan akan keadaan ini dan tidak sungkan untuk mengingatkan," katanya.
"Meritokrasi, kompetisi untuk berprestasi, kreativitas, hanya akan lahir bila keluhuran budi para pemimpin melingkupi kehidupan sehari-hari. Kita harus mengembalikan sisi luhur dari kekuasaan," sambungnya.
(azh/idh)