Petaka menimpa seorang santri asal Filipina bernama Cosain Abdul Jamil (15) di Kota Bekasi, Jawa Barat. Abdul Jamil tewas dalam peristiwa ledakan tabung gas di Rumah Tahfiz Qur'an Annur, Jatiluhur, Jatiasih, Bekasi.
Ledakan tersebut terjadi pada Jumat (14/1) dini hari kemarin. Ledakan ini awalnya didengar oleh saksi sekaligus tetangga rumah tersebut. Saksi kemudian mengintip lewat jendela dan melihat kepulan asap.
"Saksi melihat ada asap dari rumah tahfiz tersebut. Setelah itu, turun dan melihat api sudah menjalar di TKP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan, Jumat (14/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksi kemudian membangunkan keponakan sambil membawa ember berisi air. Warga dan para santri juga bahu-membahu memadamkan api. Api bisa dipadamkan.
1 Santri Tewas
Warga pun menyisir lokasi kejadian ledakan. Warga kemudian melihat tubuh seorang santri yang tewas penuh luka bakar di ruangan dapur rumah tahfiz Qur'an tersebut.
"Didapati adanya korban meninggal dunia dengan posisi telentang dengan luka bakar seluruh tubuhnya," ujarnya.
Ada total 19 santri di rumah tahfiz itu. Setelah dicek, ternyata jumlah santri berkurang satu orang.
"Menurut keterangan saksi, rumah tahfiz tersebut berisi 19 orang, kemudian saksi mengecek santrinya ada 18 orang, kurang 1 orang, yang bernama Abdul Jamil, yang diduga menjadi korban kebakaran," ucapnya.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Pihak kepolisian kini telah berkoordinasi dengan Kedubes Filipina untuk memulangkan jasad korban.
Tabung Gas Bocor
Polisi kemudian mengungkap hasil olah TKP. Menurut polisi, ledakan dipicu tabung gas bocor.
"Intinya tabung gas meledak menyebabkan kebakaran dan satu orang meninggal dunia," ujar Zulpan.
Polisi juga menyita barang bukti, di antaranya satu tabung gas berukuran 3 kg, selang regulator, kompor gas dua tungku, dan abu arang sisa kebakaran.
Sosok Santri Tewas Korban Ledakan Tabung Gas
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menceritakan singkat sosok Abdul Jamil. Ia sudah dua tahun belajar Al-Qur'an.
"Dia sudah 2 tahun belajar Qur'an di sini dan tinggal bersama orang tua angkatnya," tutur Hengki, Jumat (14/1).
Korban dimakamkan di TPU Mayangsari, Bekasi. Menurutnya, hal tersebut telah disetujui oleh keluarga kandung korban yang berada di Filipina.