PPP: Tak Ada Keterikatan Koalisi Jokowi Tetap Bersama di Pilpres 2024

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Sabtu, 15 Jan 2022 06:31 WIB
Waketum PPP, Arsul Sani (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta -

Partai Golkar terbuka berkoalisi dengan PKS dalam koalisi nasionalis-religius. PPP menyebut tak ada keterikatan dalam koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tetap bersama di Pilpres 2024.

"Setiap parpol yang saat ini ada dalam koalisi partai pendukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin itu kan terikat untuk terus mengawal pemerintahan sampai dengan mandatnya habis di Oktober 2024. Namun sejauh ini tidak ada keterikatan agar tetap bersama-sama dalam Pilpres 2024," kata Waketum PPP, Arsul Sani kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).

Partai Golkar merupakan partai di parlemen yang masih tergabung dalam koalisi Jokowi bersama PDIP, Gerindra, NasDem, PPP, PKB, dan PAN. PPP mengatakan hal wajar jika partai politik di dalam koalisi Jokowi kini melakukan komunikasi untuk Pilpres 2024.

"Karenanya, ya wajar dan sah saja jika misalnya Partai Golkar atau NasDem terus berkomunikasi dengan parpol yang saat ini berada di luar koalisi parpol pendukung pemerintahan. Tidak ada yang salah dengan itu," ujar Arsul Sani.

"Sejauh ini memang parpol-parpol kan saling melakukan penjajakan, jadi masing-masing yang biasa saja melihatnya," imbuhnya.

Arsul menegaskan bahwa partai politik di dalam koalisi Jokowi kompak mendukung pemerintah hingga Oktober 2024 nanti. Arsul mengatakan hingga kini tak ada perubahan orientasi partai politik dalam koalisi Jokowi.

"Sejauh menyangkut komitmen mengawal pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin, maka tidak ada perubahan orientasi parpol koalisi manapun. Semuanya bahkan kompak terkait dengan dukungan terhadap pemerintahan," terangnya.

"Jikapun ada kritik terhadap, katakanlah kebijakan menteri ataupun ada pandangan yang berbeda antaparpol terkait dengan satu isu tertentu, ini tidak berarti ada bibit perpecahan," sambung Wakil Ketua MPR RI itu.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Simak juga Video: Peluang Capres PDIP: Ganjar Tertutup, Puan Harga Mati







(rfs/zak)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork