.webp)
Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap dan telah ditahan. Dia berharap warganya tetap semangat.
"Semoga masyarakat PPU tetap semangat," kata Abdul Gafur saat dibawa ke mobil tahanan KPK, Jumat (14/1/2022).
Dia juga berharap warganya dalam keberkahan Allah. Gafur ogah bicara soal kasus yang menjeratnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selalu dalam keberkahan Allah," ucapnya.
Sebelumnya, KPK menangkan Abdul Gafur dalam operasi tangkap tangan di salah satu mal di Jakarta. Total, ada 11 orang yang ditangkap KPK dalam OTT pada Kamis (13/1) itu.
Setelah melakukan pemeriksaan, KPK menetapkan Abdul Gafur dan lima orang lainnya sebagai tersangka. KPK menduga Abdul Gafur memerintahkan Plt Sekda Penajam Paser Utara dan Kepala Dinas PU serta Kabid pada Dinas Pendidikan untuk mengumpulkan uang dari rekanan proyek.
Proyek yang dimaksud ialah proyek multiyears di Dinas PU dan Tata Ruang serta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan nilai total Rp 112 miliar. Proyek itu antara lain pembangunan Jalan Sotek-Bukit Subur dengan nilai kontrak Rp 58 miliar dan proyek pembangunan gedung perpustakaan senilai Rp 9,9 miliar.
Selain itu, KPK menduga Abdul Gafur juga menerima duit atas penerbitan perizinan lahan sawit serta perizinan pemecah batu. Abdul Gafur juga diduga menerima Rp 1 miliar dari proyek jalan dengan nilai kontrak Rp 64 miliar.
Berikut daftar enam orang yang ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus ini:
Sebagai pemberi:
1. Achmad Zuhdi alias Yudi (AZ) selaku pihak swasta.
Sebagai penerima
1. Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara Periode 2018-2023, Abdul Gafur Mas'ud.
2. Plt Sekda Kabupaten Penajam Paser Utara Mulyadi
3. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara Edi Hasmoro
4) Kepala Bidang Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara Jusman
5) Swasta / Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan Nur Afifah Balqis
