Abdul Hadi Dimakamkan di Sukoharjo
Sabtu, 06 Mei 2006 17:34 WIB
Sukoharjo - Jenasah Abdul Hadi dimakamkan di Tawangsari, Sukoharjo. Keluarganya mengaku dapat memetik hikmah dari peristiwa itu karena akhirnya dia kembali meskipun tanpa nyawa, setelah tiga tahun lebih kelihangan kontak. Mobil jenasah yang membawa Abdul Hadi dari RS Bhayangkara, Semarang tiba di rumah duka yaitu tumah orangtuanya di Dukuh Tegalrejo Desa Kateguhan, Tawangsari, Sukoharjo, pukul 14.05 WIB. Ayah Abdul Hadi, Muslam, yang enyertainya dari Semarang terlihat menahan duka mendalam. Sejak pagi, ratusan pelayat telah menunggu kedatangan jenasah di rumah duka. Para pelayat barasal dari para tetangga, kolega Muslam hingga para pemuda dari Solo dan Sukoharjo yang bersimpati pada Abdul Hadi. Sesampai di rumah duka, jenasah langsung dibawa masuk ke rumah untuk memberi kesempatan kepada keluarga dan kerabat melakukan sholat jenasah. Tidak lebih dari 30 menit, jenasah yang telah berada dalam peti tertutup rapat itu dibawa ke masjid kampung tidak jauh dari rumah duka. Puluhan pemuda berpeci yang bukan asli warga setempat, mengusung peti menuju masjid dengan berlari. Setelah disholatkan, jensah Abdul Hadi dimakamkan di pemakaman umum Dusun Karangasem, Kateguhan, yang berada di belakang masjid tersebut. Abdul Hadi alias Bambang adalah anak keempat dari tujuh bersaudara pasangan Muslam dan Sri Rahayu. Ayahnya seorang pensiunan pegawai Depag Sukoharjo. Bahruddin Sholeh atau oleh keluarganya biasa dipanggil Udin, adalah pemuda kelahiran Sukoharjo tahun 1975. Setelah menyelesaikan SD di desanya, Udin meneruskan belajar di Pesantren Al-Mukmin Ngruki hingga tamat tahin 1993. Selanjutnya dia pernah menjadi guru di Pesantren Darusy Syahadah, Boyolali. Terakhir kepada keluarga dia mengaku mengajar di sebuah pesantren di Kediri. Keluarga mengaku telah kehilangan kontak dengan Udin sejak awal 2003. Karena itu kabar kematiannya di Wonososo dalam sebuah baku tembak dengan polisi sempat mengagetkan, apalagi polisi menyebutnya dengan nama Abdul Hadi. Setelah dilakukan pemeriksaan jenasah dan mencocokkan DNA diketehui dengan pasti bahwa Abdul Hadi adalah Udin. Anwar, kakak tertua Udin, mengaku ikhlas atas kematian Udin. Bahkan, menurutnya, keluarga telah mengambil hikmah dari peristiwa yang merenggut nyawa Udin itu. "Akhirnya dia kembali kepada keluarga, meskipun dalam keadaan begini (sudah meninggal)," ujar Anwar kepada wartawan yang menemuinya.
(jon/)