LSM Minta Hasil Pilkada Rokan Hilir Dibatalkan

LSM Minta Hasil Pilkada Rokan Hilir Dibatalkan

- detikNews
Sabtu, 06 Mei 2006 15:39 WIB
Pekanbaru - Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau memang sudah usai. Namun hasil rekapitulasi suara dinilai banyak dimanipulasi. Salah satu pasangan calon bupati dituding menggunakan politik uang. LSM pun meminta hasil pilkada itu dibatalkan. Permintaan ini disampaikan, Dewan Pimpinan Pusat Komite Pemantau Pemilihan Kepala Daerah (DPP-KPPKD) dalam siaran persnya yang diterima detikcom, Sabtu (06/05/2006). Menurut, Dr Z Zamzami Ketua Umum KPPKD, pelaksanaan pilkada pada 27 April 2006 lalu, ditemui berbagai kejanggalan yang menguntungkan pasangan calon nomor urut dua. Pasangan itu memang telah memenangkan hasil penghitungan suara. Tapi kemenangannya dinilai banyak hasil rekayasa. Misalnya saja, investigasi KPPKD menyebut, di LP dan rutan di Bagansiapiapi terdapat 400 orang pegawai dan tahanan. Saat hari pencoblosan, tidak satu orangpun di LP tersebut yang menggunakan hak suaranya. "Tapi anehnya, hasil rekapitulasi penghitungan suara KPUD Rohil terdapat hasil penghitungan suara untuk LP dan Rutan Bagansiapiapi," kata Zamzami. LSM ini juga menuding terjadi pratek politik uang yang dilakukan pasangan nomor dua dengan pemberian uang kepada kelompok Wirid Yasin di Desa Teluk Pujai, Kecamatan Kubu. Disamping itu juga memberikan berupa kain sarung kepada penduduk Desa Sungai Majo. "Pasangan nomor urut 2 juga membangikan selebaran dekat TPS Panipahan yang bertuliskan, 'sumbangan tahap 1 Rp30.000.000 untuk pembangunan ladang bakau Tongkang Panipaan,'" kata Zamzami. Berdasarkan bukti tersebut, KPPKD mengharapkan calon pasangan nomor 2 didiskualifikasi sebagaimana ketentuan dalam pasal 82 Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. "Dalam pasal itu disebutkan, pasangan calon dan tim kampanye dilarang menjanjikan atau memberikan uang atau materi untuk mempengharuhi pemilih," kata Zamzami. Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rokan Hilir (Rohil) dalam rapat pleno penghitungan suara, Kamis (40/5/2006 lalu menetapkan nomor urut dua pasangan Annas Maamun-Suyatno memperoleh suara terbanyak. Annas Maamun yang juga menjabat Ketua DPRD Rohil memperoleh 68.911 suara atau 34.64 persen dari total suara sah.Urutan kedua diraih pasangan nomor uurt pertama Aznur Affandi-Wan Muchtar mendapat 52.548 suara atau 31.44 persen. Disusul pasangan nomor urut 4, Herman Sani-Saiman dengan 40.152 suara atau 21.69 persen, kemudian pasangan nomor urut 5, Ahmadsyah Harrofie-Ilyas RB dengan 14. 477 suara atau 7.28 persen, dan pasangan nomor urut 3, Johar Firdaus-Subroto memperoleh 9.083 suara atau 4.14 persen. (jon/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads