Akun Twitter Pemkot Depok sempat membuat heboh karena retweet 'cari keluarga polisi penembak laskar FPI'. Polres Metro Depok menindaklanjuti hal ini dan akan memanggil admin tersebut.
"Sudah monitor dan menindaklanjuti. Rencana kita akan panggil admin untuk diambil keterangan," kata Kasat Reskrim Polresta Depok AKBP Yogen Heroes Baruno saat dihubungi detikcom, Selasa (11/1/2022).
Sementara itu, Pemkot Depok telah menonaktifkan admin pengelola akun Twitter resmi milik Pemkot Depok @pemkotdepok. Admin tersebut dinonaktifkan setelah heboh akun @pemkotdepok me-retweet unggahan 'Cari Keluarga Polisi Penembak FPI'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara yang bersangkutan sudah dinonaktifkan sebagai admin medsos Pemkot," ujar Kadis Kominfo Pemerintah Kota Depok, Manto, saat dimintai konfirmasi, Selasa (11/1).
Manto mengatakan admin langsung dinonaktifkan ketika heboh Twitter Pemkot Depok me-retweet unggahan tersebut pada Minggu, (9/1). Dia tidak menyebut secara spesifik sampai kapan batas penonaktifkan.
"Sampai batas waktu yang tidak ditentukan," ujar Manto.
"Belum dapat diputuskan sementara ini yang jelas kami telusuri dulu," ujarnya.
Saat ini admin hanya bertugas sebagai petugas administrasi. Jika admin terbukti me-retweet, dikatakan Manto, admin akan memperoleh sanksi. Dia tidak membeberkan mengenai bentuk sanksi tersebut.
"Sementara yang bersangkutan sebagai petugas administrasi saja," tutur Manto.
"Bila terbukti, tentu ada sanksi dan sanksi tersebut sesuai dengan ketentuan dan kami dengan atasannya," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Pemkot Depok Duga Akun Di-hack
Setelah heboh mencuit ulang postingan itu, akun Twitter resmi Pemkot Depok juga dinonaktifkan. Akun tersebut tidak bisa diakses dan bertulisan 'no Tweets', 'no Photos', 'no likes'.
Manto menyebut penonaktifan akun sebagai langkah pengamanan Pemkot Depok. Pihaknya masih menelusuri penyebab akun me-retweet unggahan 'Cari Keluarga Polisi Penembak FPI'.
"Untuk pengamanan sementara sekaligus mencari penyebabnya," ucap Manto.
Seperti diketahui, viral di media sosial akun Twitter resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok me-retweet unggahan berisi ajakan mencari informasi keluarga Ipda M Yusmin Ohorella, salah satu polisi yang menembak laskar FPI.Pemkot Depok tengah melakukan penelusuran.
"Kita baru tahu, kita cek kita baru tahu, sedang di-hack mungkin ya. Kita cari tahu hacker itu siapa gitu lho, sedang kita cari tau siapa juga dan jelas adminnya admin yang mengelola apa medsos itu tidak pernah me-tweet-kan masalah politik dan sebagainya nggak pernah, itu intinya itu," ujar Kadis Kominfo Pemerintah Kota Depok, Manto, saat dimintai konfirmasi, Minggu (9/1).
"Iya sedang ditelusuri," tambahnya.