Riwayat Kesehatan Dibawa Ferdinand Hutahaean Demi Kasusnya Tamat

Riwayat Kesehatan Dibawa Ferdinand Hutahaean Demi Kasusnya Tamat

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 11 Jan 2022 07:28 WIB
Ferdinand Hutahaean sambangi Bareskrim Polri untuk penuhi panggilan polisi. Ia datang untuk diperiksa terkait kasus cuitan Allahmu ternyata lemah.
Foto: Ferdinand Hutahaean penuhi panggilan penyidik Bareskrim terkait kasus cuitan 'Allahmu lemah', Senin (10/1/2022). (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Ferdinand Hutahaean memenuhi panggilan penyidik kepolisian untuk diperiksa sebagai saksi di kasus cuitan 'Allahmu ternyata lemah'. Ferdinand membawa serta berkas kesehatannya, namun polisi tetap menahan Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand tiba di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (10/1/2022), pukul 10.17 WIB. Ferdinand, yang mengenakan kemeja putih dan topi merah, nampak hadir dengan didampingi tiga pengacara.

"Saya Ferdinand Hutahaean datang memenuhi panggilan dari teman-teman penyidik Bareskrim tim Siber untuk membantu teman-teman kepolisian untuk segera menuntaskan masalah ini supaya menjadi terang benderang, menjadi jernih dan tidak ada kesalahpahaman," ujar Ferdinand kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berharap pemeriksaan ini dapat meluruskan hal-hal yang dia anggap sebagai kesalahpahaman. Dia juga mengatakan hendak menjelaskan fakta sesungguhnya.

"Jadi saya berharap bahwa kehadiran saya ini justru adalah momen yang sangat penting untuk menjelaskan bahwa semua ini hanya kesalahpahaman. Salah paham karena orang berbicara dengan persepsi tanpa mengetahui fakta-fakta yang sesungguhnya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Mantan politisi Partai Demokrat ini menjelaaskan dokumen riwayat kesehatan yang dibawanya akan menjelaskan penyebab dirinya membuat cuitan soal 'Allahmu lemah'. Seperti sebelumnya, Ferdinand Hutahaean mengaku dirinya menderita satu penyakit dan cuitannya bersifat monolog.

"Saya membawa salah satunya bukti riwayat kesehatan saya, yang memang ini lah penyebabnya, bahwa yang saya sampaikan dari kemarin bahwa saya itu menderita sebuah penyakit. Sehingga timbul lah percakapan antara pikiran dengan hati," ungkap Ferdinand.

Ferdinand Hutahaean tidak menyebut secara persis apa penyakit yang dia derita. Ferdinand Hutahaean mengatakan penyakitnya sangat mengkhawatirkan.

"Jadi saya membawa riwayat kesehatan saya, yang memang mengkhawatirkan sebetulnya, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Nanti akan saya jelaskan semua di dalam saja," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak Video: Fakta-fakta Penahanan Ferdinand Hutahaean Terkait Cuitan 'Allahmu Lemah'

[Gambas:Video 20detik]



Dia mengklaim dirinya hampir mati sebelum mencuit 'Allahmu ternyata lemah' di Twitter. Dia mengungkapkan hati dan pikirannya sedang berdebat saat itu, sehingga muncul cuitan yang bikin heboh itu.

"Kalau dibilang tidak dalam keadaan sadar tidak juga. Tapi permasalahan pribadi saya membuat pikiran saya dengan hati saya itu terjadi perdebatan lah. Pikiran saya menyatakan, 'sudah lah saya itu akan mati'. Kira-kira begitu," tutur Ferdinand.

"Panjang sebetulnya perdebatannya. Tapi saya hanya mencuit singkat karena saya juga tidak ingin orang tahu tentang saya. Tapi karena ini sudah menjadi konsumsi publik ya akhirnya saya juga harus menjelaskan realita sesungguhnya," sambungnya.

Ferdinand Hutahaean berjanji akan menjelaskan kalau cuitan itu hanya kesalahpahaman. Dia berharap masalah ini segera selesai.

"Harapan kita semua tentu ingin masalah ini selesai dengan baik-baik," imbuh Ferdinand.

Sebelumnya, Bareskrim Polri memanggil Ferdinand Hutahaean untuk diperiksa dalam kasus cuitan 'Allahmu ternyata lemah'. Kasus tersebut kini telah naik ke tahap penyidikan.

Permintaan Maaf Ferdinand Hutahaean

Ferdinand Hutahaean sendiri telah meminta maaf di tengah penyidikan kasus cuitan 'Allahmu ternyata lemah'. Dia mengaku dirinya mualaf dan pengetahuan soal agamanya baru seumur jagung.

"Meski demikian, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada saudara-saudara saya muslim apabila tersinggung ataupun tersakiti dengan tulisan saya di Twitter. Sekali lagi saya mohon maaf karena kekhilafan saya, mungkin karena pemahaman agama Islam saya yang baru seumur jagung, mohon kiranya dimaafkan dan mohon bimbingan selalu para ulama untuk saya dan keluarga agar lebih baik lagi menjadi seorang muslim," kata Ferdinand.

Ferdinand mengaku sudah 2 tahun lebih mengalami gangguan penyakit yang, katanya, kalau kambuh pasti membuat dirinya jatuh, pingsan, dan kejang. Hal ini juga, katanya, sangat mempengaruhi kesadaran saya.

"Dan pada 4 Januari 2022 saat cuitan saya muncul adalah ketika saya baru mengalami jatuh pingsan dan ini membuat pikiran saya berkecamuk serta ingin bertindak pendek," kata Ferdinand.

Ferdinand Hutahaean sambangi Bareskrim Polri untuk penuhi panggilan polisi. Ia datang untuk diperiksa terkait kasus cuitan 'Allahmu ternyata lemah'.Foto: Ferdinand Hutahaean sambangi Bareskrim Polri untuk penuhi panggilan polisi. Ia datang untuk diperiksa terkait kasus cuitan 'Allahmu ternyata lemah'. (Agung Pambudhy/detikcom)

Polisi Tetap Menahan Ferdinand Hutahaean

Kondisi kesehatan Ferdinand tidak halangi polisi untuk menahannya. Polisi mengatakan, dokter menyatakan Ferdinand bisa ditahan.

"Hasil pemeriksaan dokter dari Pusdokes layak untuk dilakukan penahanan," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (10/1/2022).

Disebutkan, hasil pemeriksaan kesehatan Ferdinand baik. Di antaranya pemeriksaan rekam kesehatan hingga tensi.

"Rekam kesehatannya baik, kemudian tensinya juga baik," tuturnya.

Ferdinand sendiri akan ditahan selama 20 hari. Penahanan dilakukan di rutan Mabes Polri.

"Penahanan penyidik 20 hari di rutan cabang Jakarta Pusat di Mabes Polri," ujarnya.

Ferdinand Hutahaean sambangi Bareskrim Polri untuk penuhi panggilan polisi. Ia datang untuk diperiksa terkait kasus cuitan 'Allahmu ternyata lemah'.Foto: Ferdinand Hutahaean sambangi Bareskrim Polri untuk penuhi panggilan polisi. Ia datang untuk diperiksa terkait kasus cuitan 'Allahmu ternyata lemah'. (Agung Pambudhy/detikcom)
Halaman 2 dari 3
(aud/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads