Wali Kota Depok Mohammad Idris tidak menerapkan lockdown setelah ada empat warga Depok yang terpapar COVID-19 varian Omicron. Idris berfokus untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kita meneruskan arahan pemerintah pusat dalam hal ini Inmendagri terkait dengan PPKM level 2 Kota Depok bersama Jabodetabek, kota/kabupaten Jabodetabek. Di situ ada prokes yang harus ditaati dan sudah kita turunkan dalam surat edaran untuk PPKM level 2 kepada masyarakat," kata Idris dalam video klarifikasinya, Senin, (10/1/2022).
Idris menyebutkan pihaknya sedang merencanakan terkait antisipasi penyebaran Omicron di Depok. Pemkot Depok juga sudah mengeluarkan surat edaran terkait disiplin protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khusus untuk Omicron kami sedang draf untuk PPKM atau prokes untuk antisipasi penyebaran Omicron di Depok. Untuk yang level 2 sudah kami antisipasi dengan surat edaran terkait dengan disiplin prokes ikuti ketentuan PPKM level 2 dari Inmendagri," ucap Idris.
Lebih lanjut, Idris menyampaikan alasan tidak menerapkan lockdown setelah adanya empat warga Depok yang terpapar COVID-19 varian Omicron. Idris mengatakan warga Depok yang terpapar Omicron sudah terisolasi.
"Oh tidak (tidak melakukan lockdown). Alhamdulillah bahwa semua kasus Omicron yang warga Depok yang 'ber-KTP Depok' itu sudah terisolasi, bisa dibilang aman," imbuh Idris.
"Jadi aman insyaallah dan mudah-mudahan tidak ada kasus baru dan kita sudah antisipasi dengan surat edaran kepada warga dan masyarakat tetap waspada, jaga kesehatan minimal pakai masker," tambahnya.
Terakhir, Idris meminta warga tetap tenang dan tidak panik. Idris juga mengimbau warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
"Jadi harap tenang, tidak panik. Tetap aktivitas seperti biasa, beraktivitas ekonomi karena kita sedang pemulihan ekonomi tapi prokes tetap dijaga," tuturnya.
Walkot Idris Klarifikasi Jumlah Kasus Omicron di Depok
Sebelumnya, Idris mengklarifikasi terkait ucapannya yang mengatakan sebanyak enam warga Depok terpapar COVID-19 varian Omicron. Idris menyampaikan bukan enam, melainkan empat warga Depok yang terpapar COVID-19 varian Omicron.
"Perlu saya klarifikasi bahwa sebelumnya saya dapat informasi ada dua, ternyata yang dua informasi itu yang saya sampaikan juga pada saat apel dan ternyata kasus yang sama," kata Idris dalam video klarifikasinya, Senin, (10/1).
"Jadi sebenarnya ada empat kasus, bukan enam," sambungnya.
Idris menjelaskan, kasus pertama terpapar COVID-19 varian Omicron setelah perjalanan dari luar negeri. Warga yang terpapar Omicron itu langsung diisolasi dan belum masuk ke wilayah Depok.
"Yang satu kasus pertama ini pulang dari luar negeri, tapi langsung diisolasi, tidak masuk ke Depok, tapi memang beralamat di Depok," ujar Idris.
Kasus kedua warga Depok yang terpapar Omicron terdeteksi saat pergi ke luar negeri. Idris menjelaskan yang bersangkutan sedang melakukan isolasi di luar negeri.
"Kasus kedua ini kasusnya sekarang posisi orang tersebut ada di luar negeri karena memang terdeteksi Omicronnya di luar negeri. Memang sempat pulang cuti, lalu balik lagi ke tempat kerjanya (di luar negeri) dan dinyatakan terdeteksi di luar negeri," ucap Idris.
Untuk kasus ketiga dan keempat, Idris menyampaikan mereka adalah nenek dan cucu yang merupakan satu keluarga. Saat itu, neneknya terpapar Omicron dari sang cucu yang sempat pulang dari Jawa Timur menggunakan kereta api.
"Kasus ketiga dan empat ini adalah nenek dari kasus ketiga. Yang kasus ketiga ini memang pulang dari Jawa Timur naik kereta api dan terpapar COVID dan dideteksi ternyata Omicron dan neneknya tertular dari cucunya," imbuh Idris.
Lebih lanjut, Idris menyampaikan untuk kasus ketiga dan keempat sudah selesai menjalani masa isolasi. Idris memastikan kasus ketiga dan keempat sudah dinyatakan sembuh.
"Dan keduanya sudah kembali ke tempat tinggalnya, di Depok ada rumahnya, jadi di situ sempat isolasi, tapi pulang sekarang sudah di Jakarta kembali dan sudah dinyatakan sembuh keduanya," tutur Idris.
(knv/knv)