Megawati Respons Perbincangan Posisinya di BRIN: Saya Dianggap Kurang Pintar

Megawati Respons Perbincangan Posisinya di BRIN: Saya Dianggap Kurang Pintar

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 10 Jan 2022 11:40 WIB
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (Foto: Tangkapan layar YouTube)
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (Tangkapan layar YouTube)
Jakarta -

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbicara mengenai posisinya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Megawati menyinggung bahwa dia dianggap kurang pintar.

Megawati berbicara hal itu saat menyampaikan pidato pada HUT ke-49 PDIP. Megawati awalnya bercerita permasalahan harga sembako meski Indonesia telah lama merdeka.

"Saya sendiri Pak Jokowi, bayangkan, saya kan sering lihat toh, kemarin harga cabai sekian, harga minyak goreng sekian, bawang merah sekian. Aneh menurut saya, kok klasik amat ya. 76 tahun merdeka loh, masih sih begitu saja, di mana ya salahnya? Ini autokritik," kata Megawati melalui kanal YouTube PDI Perjuangan, Senin (10/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megawati kemudian menyampaikan kritiknya saat menjadi anggota Dewan mengenai harga sembako. Dia menyebut petani sering mengeluhkan masalah bawang.

"Saya juga mengkritik ketika di DPR, saya sering kali itu makanan saya tiap hari, tahu-tahu saya mesti ke mana, itu karena petani-petani minta Ibu Mega datang. Karena kenapa kok harga bawang ini kelihatannya akan jatuh, ya karena daerah saya Jawa Tengah, saya larilah ke Jawa Tengah, saya menanyakan, kenapa, kenapa. Jadi menurut saya jalan, pengalaman saya seperti makan nasi tiap hari, tapi kok masih hari ini kok masih klasik, sebetulnya ada apa ya?" ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Singgung BRIN

Megawati kemudian mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena telah membentuk BRIN. Megawati mengaku heran karena orang banyak menyorot dirinya yang ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.

"Pak Jokowi saya berterima kasih loh, Bapak membentuk BRIN loh. Cuman banyak orang nanya kenapa Pak Jokowi yang dijadikan saya lagi, gitu," katanya.

Megawati mengatakan bahwa menjadi Ketua Dewan Pengarah BRIN bukanlah permintaan dia. Megawati pun merasa aneh kenapa posisinya itu disorot.

"Lah saya ya bilang yang nyuruh saya Presiden loh, emangnya mau-maunya saya sendiri, coba toh. Aneh ya. Terus saya dengar Pak Kepala BRIN diwawancara, eh saya ya tetap disinggung. Kenapa yang dijadikan ketua dewan pengarah Ibu Mega? Gitu. Pak Handoko lalu bilang, loh saya kok dengar yang ngomong research itu Pak Habibie dan Ibu Mega.

Simak Megawati merasa dianggap kurang pintar pada halaman selanjutnya.

Megawati kemudian beranggapan bahwa orang-orang menilai dirinya kurang pintar. Megawati pun suka ketawa-ketawa sendiri ketika memikirkan hal itu.

"Saya mungkin kurang bisa ngomong kali ya Pak Jokowi, jadi orang kayaknya apa sih? Saya dianggap... heh, barangkali ya, heh, kurang pintar. Saya suka ketawa sendiri," kata dia.

Megawati lalu melanjutkan pidatonya pada tema lain. Dia kemudian berbicara organisasi.

"Jadi nah itu, anak-anak dengarkan. Teori pergerakan, organisasi, mengorganisir, lalu disiplin dalam berpikir. Saya kapan itu sudah mengatakan, apa sih cara berpikir itu yang saya sebut dengan metode, saya berpikir kita seperti apa. Jangan hanya mau cari uang saja, bagaimana kita melindungi rakyat. Menggerakkan, mengorganisir rakyat untuk dapat mencapai kesejahteraannya. Itu sebuah pemilikan, disiplin kader yang tinggi," katanya.

Halaman 2 dari 2
(lir/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads