Raja Kabur yang Sempat 'Face Off'

Kronologi Kasus Gunawan Santosa

Raja Kabur yang Sempat 'Face Off'

- detikNews
Jumat, 05 Mei 2006 13:58 WIB
Jakarta - Gunawan Santoso benar-benar licin. Dia piawai kabur dari penjara. Untuk menghilangkan jejak, dia juga "face off" ringan.Namun apes betul, Gunawan gagal menghilangkan tahi lalat di dekat bokongnya, sehingga terbongkarlah penyamarannya.Inilah kronologi kasus Gunawan Santoso (42), terpidana mati kasus pembunuhan bos PT Aneka Sakti Bhakti (Asaba) Boedyharto Angsono dan pengawalnya dari Kopassus, Serda Edi Siyep:16 Januari 2003Gunawan Santoso alias Acin melarikan diri dari LP Kuningan. Ia dipidana penjara 28 bulan dalam perkara penggelapan miliaran rupiah di PT Aneka Sakti Bhakti (Asaba), milik mantan ayah mertuanya, Boedyharto Angsono.6 Juni 2003Dua penjahat berkendara motor Honda Astrea menembak Direktur Keuangan PT Asaba Paulus Teja Kusuma, di Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, persis di depan Hotel Golden. Dua proyektil bersarang di leher dan dada korban. Tapi Paulus lolos dari maut.19 Juli 2003Direktur Utama PT Aneka Sakti Bhakti Boedyharto Angsono dan anggota Kopassus Serda Edy Siyep, ditembak sekitar pukul 05.30 WIB di depan lapangan basket Gelanggang Olahraga Sasana Krida Pluit, Jakarta Utara. Gunawan yang masih dalam status pencarian polisi dituduh sebagai otak di belakang kasus ini, termasuk dalam penembakan Paulus Teja Kusuma.31 Juli 2003Polisi Militer TNI AL menahan empat anggota Marinir terkait dengan dugaan pembunuhan Boedyharto. Mereka adalah Kopda (Mar) Suud Rusli, Kopda (Mar) Fidel Husni, Letda (Mar) Syam Ahmad Sanusi, dan Pratu (Mar) Santoso Subianto, merupakan pengawal pribadi Gunawan. Mereka menghilangkan dua nyawa orang lain atas suruhan Gunawan dengan imbalan keseluruhan 'hanya' Rp 4 juta.14 Agustus 2003"Gunawan orang yang paling dicari AL sampai kapan pun. Kalau dia tertangkap kami tembak pantatnya dulu baru kami serahkan kepada polisi," kata KSAL Laksamana TNI Bernard Kent Sondakh.12 September 2003Gunawan ditangkap pukul 04.00 dini hari oleh anggota Reserse Polda Metro Jaya di lantai bawah area parkir Griya Kemayoran, Jalan Industri, Jakarta Pusat. Dia diketahui telah melakukan operasi "face off" ringan.Dia mengubah bentuk mata, hidung, dan bibir, sehingga berbeda dengan wajah aslinya di sebuah salon. Identitasnya juga berubah. Setidaknya dia memiliki 3 KTP dan 2 SIM dengan nama yang berbeda-beda.Satu-satunya ciri khas yang bisa mengungkap identitas Gunawan adalah tahi lalat di pinggul kiri. Gunawan berusaha mencongkel tanda lahir itu. Yang bisa mengenali tanda lahir itu hanyalah mantan istrinya, Alice, dan ibu Gunawan.Di Griya Kemayoran, Gunawan kos di sebuah kamar bertarif Rp 1,8 juta/bulan. Ke mana-mana dia mengendarai BMW seri 7 warna perak metalik dengan nopol B 19 LV. Uang Gunawan di pelarian masih melimpah.11 Februari 2004Gunawan mulai disidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara. Jaksa Andi Herman mengancamnya dengan hukuman mati.9 Maret 2004"Saya tahu terdakwa Gunawan adalah otak pembunuhan ayah saya karena saya tahu sifat Gunawan mau mengorbankan apa saja untuk mencapai keinginannya," kata Alice saat menjadi saksi dalam persidangan mantan suaminya.30 Maret 2004Gunawan mencoba kabur saat dibawa dari Rutan Salemba menuju Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Dia kabur saat lalu lintas sedang macet di Johar Baru, Jakarta Pusat.Namun dia berhasil ditangkap lagi di Cempaka Putih dan menderita luka tembak di pinggangnya akibat letusan pistol yang dibawanya sendiri. Gunawan mencoba kabur dengan mengantongi satu senjata genggam bareta, empat peluru, tiga borgol, uang Rp 35,992 juta, dan satu telepon genggam.24 Juni 2004Gunawan dijatuhi hukuman mati oleh majelis hakim. Gunawan terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja membujuk orang lain melakukan pembunuhan berencana. Empat orang yang dibujuk dan bertindak sebagai eksekutor semuanya anggota Marinir.Hal-hal yang memberatkannya adalah, Gunawan tidak mengakui perbuatannya, terdakwa juga berbelit-belit dalam memberikan keterangan, terdakwa juga telah memperalat aparat negara dari anggota TNI untuk melakukan tidak pidana.2004-2006Gunawan banding. Namun Pengadilan Tinggi Jakarta justru menguatkan putusan PN Jakarta Utara. Gunawan lalu kasasi Mahkamah Agung. Lagi-lagi permohonnya ditolak. Pengacara memberi alternatif, mengajukan PK atau grasi. Gunawan belum memberi putusan, namun lebih suka PK seraya mencari bukti baru (novum).5 Mei 2006Gunawan kabur dari selnya di LP Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Petugas memergoki selnya kosong sekitar pukul 07.00 WIB. Tidak ada kerusakan apa pun di selnya. Diduga dia menyuap petugas LP untuk mendapatkan kunci duplikat. Sebelum kabur, dia sempat menggembok kembali pintu selnya. Gunawan kabur dengan melewati 6 pintu dan 3 pos penjagaan. (nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads