PPP Tegaskan Cuitan Ferdinand Hutahaean Berbeda dengan Kalimat Gus Dur

PPP Tegaskan Cuitan Ferdinand Hutahaean Berbeda dengan Kalimat Gus Dur

Matius Alfons - detikNews
Jumat, 07 Jan 2022 11:49 WIB
Wakil Ketua Baleg DPR RI Achmad Baidowi
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Foto: Eva Safitri/detikcom)
Jakarta -

PPP heran ada pihak yang coba menyamakan cuitan 'Allahmu ternyata lemah' Ferdinand Hutahaean dengan pernyataan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) soal 'Allah tak perlu dibela'. PPP menilai pernyataan Ferdinand Hutahaean berbahaya dan mengandung nuansa kebencian.

"Kalimat Ferdinand Hutahaean berbahaya, ada nuansa kebencian, apalagi ada kalimat lemah," kata Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek, saat dihubungi, Jumat (7/1/2022).

Awiek mengatakan pernyataan Ferdinand Hutahaean jelas berbeda dengan Gus Dur. Menurutnya pernyataan Gus Dur soal 'Allah tak perlu dibela' justru menunjukkan bahwa Tuhan Maha Besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gus Dur tidak pernah merendahkan, tidak meremehkan. Pernyataan Gus Dur 'Tuhan tidak perlu dibela', lebih filosofis-teologis, dan didasari kerangka berpikir yang luas, yang ingin menunjukkan bahwa Tuhan itu Maha Besar, Tuhan Maha Kuasa. Bukan menyebutkan lemah," ujarnya.

Awiek pun meminta agar tidak ada pihak yang mencoba mengganggu persatuan dan kerukunan umat beragama di tengah persoalan Ferdinand Hutahaean. Dia juga meminta agar aparat hukum segera memproses Ferdinand Hutahaean secara profesional.

ADVERTISEMENT

"Sebaiknya kita tidak memancing sesuatu yang bisa mengganggu persatuan dan kerukunan antar umat beragama. Karena itu, aparat hukum untuk memproses secara profesional dan berkeadilan," ujarnya.

Untuk diketahui, saat ini memang ramai diperbincangkan mengenai cuitan 'Allahmu ternyata lemah' Ferdinand Hutahaean. Ferdinand kemudian dilaporkan ke Bareskrim Polri atas cuitannya tersebut.

Atas ramainya kasus tersebut, Ketua PP GP Ansor Luqman Hakim meminta cuitan 'Allahmu ternyata lemah' Ferdinand Hutahaean tak disamakan dengan pernyataan Gus Dur. Luqman mengatakan Gus Dur tak pernah menghakimi Tuhan yang diyakini seseorang keadaannya lemah sehingga harus dibela.

"Menurut saya, cuitan Ferdinand Hutahaean 'Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela...' tidak sama dg kalimat Gus Dur yang pernah bilang 'Tuhan Tidak Perlu Dibela'. Gus Dur sama sekali tidak menghakimi bahwa Tuhan yang diyakini seseorang keadaannya lemah, harus dibela. Gus Dur justru menegaskan Tuhan tidak perlu dibela karena Tuhan Maha Kuat dan Kuasa," kata Luqman dalam keterangan tertulis, Jumat (7/1).

Luqman mengatakan cuitan Ferdinand itu justru berpotensi membuat keonaran. Pasalnya, sambung Luqman, cuitan Ferdinand diduga telah menghina agama tertentu.

"Sedangkan cuitan Ferdinand itu, menurut saya, dapat dikategorikan sebagai serangan penghinaan dan penistaan terhadap agama tertentu, berpotensi menimbulkan keonaran dan permusuhan bernuansa agama serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Sangat jauh berbeda antara cuitan Ferdinand dengan perkataan Gus Dur. Dan karenanya, janganlah disamakan keduanya!" ujar Luqman.

Simak video 'Kasus 'Allahmu Lemah' Ferdinand Hutahaean Naik ke Penyidikan':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikut

Luqman juga berharap polisi bertindak tegas dengan memproses kasus Ferdinand ini sampai tuntas. Dia menyatakan seluruh warga negara berkedudukan sama di depan hukum.

"Tak peduli ia berasal dari kelompok mayoritas atau minoritas. Tidak boleh ada diktator mayoritas dan juga tidak boleh ada tirani minoritas. Dalam sistem demokrasi, jika hukum dijalankan dengan diskriminatif, ia akan menjadi sumber perpecahan dan konflik sosial. Kita semua harus memiliki kesadaran ini. Kita masih dalam proses membangun karakter bangsa yang bersatu dalam keberbedaan. Karena itu, siapa pun yang terbukti melanggar norma-norma hukum, aparat penegak hukum harus memprosesnya dengan seadil-adilnya," beber Luqman.

Kasus Ferdinand Naik Penyidikan

Bareskrim Polri sebelumnya menaikkan status penanganan kasus cuitan 'Allahmu ternyata lemah' ke tingkat penyidikan. Ferdinand Hutahaean bakal dipanggil Senin depan.

"Sudah dipastikan penyidik akan melayangkan surat panggilan ke Saudara FH (Ferdinand Hutahaean) sebagai saksi," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (6/1).

Ramadhan menyebut kasus cuitan Ferdinand Hutahaean harus ditangani secara teliti. Dia menyebut penyidik bakal bertindak sesuai prosedur.

Polisi telah memeriksa total 10 saksi di kasus cuitan Ferdinand tentang 'Allahmu ternyata lemah'. Lima saksi di antaranya merupakan ahli dari berbagai bidang.

Halaman 2 dari 2
(maa/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads