Ada sepuluh hal yang bisa menjebol prinsip-prinsip hidup. Ke sepuluh hal itu ialah: Uang, kerja, harta, kesenangan, teman, musuh, tempat ibadah, diri sendiri, pasangan, dan keluarga. Jika orang mampu mengamankan diri dari 10 faktor tersebut maka besar harapan seseorang akan mencapai kebahagiaan hidup, termasuk husnul khatimah. Sebaliknya jika seseorang terkontaminasi satu saja di antara 10 faktor tersebut, apalagi lebih dari satu maka sudah barang tentu akan menjatuhkan martabat yang bersangkutan.
Uang merupakan faktor utama dan paling banyak membuat orang terjerumus di lembah kehinaan. Banyak contoh tokoh-tokoh populis yang kariernya menanjak terpaksa harus tersingkir dan tersungkur karena uang. Kekuatan godaan uang sebagian orang menilai lebih kuat pengaruhnya dari pada pengaruh perempuan atau lawan jenis. Karena uang orang bisa membeli segalanya, termasuk perempuan atau pasangan seksual.
Memilih profesi atau kerja juga perlu hati-hati. Jika hanya berorientasi pada upah atau pendapatan yang bak tanpa memikirkan akibat lain dari pekerjaan itu, boleh jadi mengembalikan kita ke titik nol. Banyak orang mengejar gaji tinggi sungguhpun pekerjaan itu illegal, akibatnya selain tidak berkah juga menggadaikan harga diri. Sama dengan orang yang berorientasi kesenangan (pleasure) semata tanpa menghiraukan lingkungan budaya dan suasana batin masyarakat sekitarnya juga akan menghasilkan kesenangan semu atau sesaat. Pekerjaan yang baik bukan yang gajinya harus lebih tinggi tetapi adanya unsur kesenangan dan keberkahan hidup di dalamnya. Mereka merasa merdeka dan senang bekerja karena ada kemerdekaan lahir batin. Satu sisi ia melakukan kewajibannya tetapi hak-hak untuk beribadah dan mengekspresikan kemampuannya tidak dihalangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teman, sahabat, atau kolega juga bisa menjerumuskan orang jika tidak hati-hati. Sagabat yang sejati bukan yang membebani tetapi meringankan beban kita. Teman bisa bisa melahirkan hubungan kolusi yang menjerumuskan kita kepada perbutan criminal. Karena itu, teman atau sahabat sebaiknya jaraknya harus tetap di atur guna tidak menimbulkan fitnah. Sebaliknya musuh juga bisa menjadi ancaman fatal jika kita tidak hati-hati. Ada istilah: Orang yang baik disenangi kawan dan lawan. Itulah akhlak budi pekerti Nabi Muhammad Saw. Musuh bisa menjadi lebih agresif manakala kita salah kelola. Musuh sebaiknya dijinakkan agar tidak menjadi ancaman potensial. Caranya ialah mengenali kelemahan musuh dan memberikan respons serba terukur kepadanya.
Tempat ibadah adalah tempat dimana seseorang sering hanyut di dalam emosi keagamaan. Jika motivasi agama yang mendorong seseorang untuk melakukan agresi dan defense maka akibatnya bisa amat dahsyat karena ada perinsip: 'Isy kariman au mut syahidan (Hidup mulia atau mati syahid). Orang sering gampang jatuh di dalam kelompok radikal dan teroris jika emosi keagamannya tersentuh. Diri kta sendiri, pasangan, atau keluarga juga patut dicermati karena dorongan subyektifitas seringkali menjadikan seseorang terpental ke pinggir. Mawas diri kita terhadap 10 faktor di atas dapat membantu memuliakan diri dan keluarga kita.
Prof. Nasaruddin Umar
Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)
(erd/erd)