Prof Amin: Rekrutmen Peneliti Kontrak Eijkman atas Izin Kementerian

Prof Amin: Rekrutmen Peneliti Kontrak Eijkman atas Izin Kementerian

Sudrajat - detikNews
Rabu, 05 Jan 2022 19:56 WIB
Jakarta -

Perekrutan para peneliti honorer atau tenaga kontrak di lingkungan Lembaga Eijkman selalu atas pengetahuan dan izin Kementerian Ristek. Setiap proyek yang akan dikerjakan maupun sesudahnya juga selalu selalu diaudit oleh inspektorat, BPKP, BPK, bahkan dalam kasus tertentu oleh KPK.

Kepala Kepala Biologi Molekular (LBM) Eijkman Prof Dr Amin Soebandrio, 2014-2021, menyatakan hal itu merespons pernyataan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko kepada detikcom, Senin (3/1/2021), seolah perekrutan peneliti kontrak atau honorer di Eijkman dilakukan tanpa izin menteri atau sekretaris kementerian.

"Setiap proyek yang dikerjakan dengan melibatkan tenaga kontrak ada keputusan dari Kuasa Pengguna Anggaran yang mewakili Menteri. Semua proses di setiap tahapan juga setiap tahunnya diperiksa oleh Inspektorat, BPKP, BPK, bahkan oleh KPK," jelas Amin dalam program Blak-blakan detikcom, Rabu (5/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menegaskan bahwa kontrak dengan para peneliti selalu mengikuti aturan APBN, yakni berlaku cuma setahun. Hanya, setiap tahun bisa dibuat kontrak baru yang masa berlakunya juga tetap setahun. "Tapi kan praktiknya tidak pernah benar-benar penuh setahun, paling 11 bulan," ujar Amin Soebandrio.

Untuk proyek tertentu yang melibatkan kerja sama dengan pihak asing, ia menambahkan, memang ada kalanya kontrak sampai 2-2,5 tahun. Tapi semua proses selalu dilaporkan, diaudit, dan tidak pernah ada masalah.

Idealnya, bila ada pekerja yang berkali-kali dikontrak, memang harus menjadi pegawai tetap. Para peneliti yang dikontrak pun sebetulnya ingin menjadi peneliti tetap atau ASN. Tapi proses birokrasinya ternyata tidak mudah karena formasi yang tersedia sangat terbatas.

ADVERTISEMENT

Kalaupun mereka yang rata-rata lulusan strata 1 dan master, bahkan ada yang dari kampus luar negeri, tetap bersedia menjadi peneliti kontrak, bukan karena sekadar menjadi uang.

"Mereka itu punya passion, menikmati sekali bekerja di Eijkman karena mendapatkan pengalaman. Dan pengalaman itu yang tak bisa dinilai dengan uang," kata doktor bidang imunogenetik dari Universitas Kobe, Jepang, itu.

(jat/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads