Harga pangan di Ibu Kota melonjak belakangan ini. Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan pihaknya akan memanggil Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta dan seluruh BUMD Pangan pada Kamis (6/1) besok. Pertemuan itu akan membahas sejumlah rencana untuk mengantisipasi melonjaknya harga pangan di Jakarta.
"Jadi besok kami akan panggil DKPKP dan seluruh BUMD Pangan, ada Pasar Jaya, Dharma Jaya, ada Food Station, kita akan mengagendakan rapat tentang evaluasi tahun lalu dan rencana tahun depan. Apakah akan diadakan operasi pasar, misalnya. Kalau tidak, alternatifnya apa, dan besok akan kita gali," kata Abdul Aziz saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Selain itu, Abdul Aziz menyebut pihaknya besok juga akan membahas terkait penerapan subsidi untuk mengatasi kenaikan harga bahan pangan. Dia berkata, operasi pasar akan diberlakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besoklah kita bahas karena kalau subsidi biasanya berlaku jangka panjang. Kalau jangka pendek ini kan operasi pasar, mungkin dilakukan. Karena begini, banyak kaitannya dengan penyimpanan. Pasar Jaya sekarang sudah ada penyimpanan untuk barang-barang yang sering fluktuatif," ucap Abdul Aziz.
"Harganya akan kita cek apakah di sana stoknya cukup untuk melakukan operasi pasar, itu kan harus kita tanya. Ke Food Station juga akan kita konfirmasi masalah itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mencatat terjadi peningkatan harga komoditas pangan sejak Natal dan tahun baru. Komoditas yang mengalami peningkatan di antaranya cabai rawit merah, minyak goreng, dan telur ayam.
"Harga cabai rawit merah di tingkat konsumen Rp 103.152 per kg. Harga minyak goreng Rp 19.500 per kg dan harga telur ayam Rp 30 ribu per kg," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta Suharini Eliawati dalam keterangannya, Selasa (4/1/2022).
(rak/rak)