.webp)
Polda Jawa Barat (Jabar) telah menetapkan Habib Bahar bin Smith sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong. Organisasi kemasyarakatan (ormas) Persatuan Islam (Persis) mendorong masyarakat mempercayakan proses penegakkan hukum di kepolisian.
Dalam keterangan tertulis pada Selasa (4/1/2022), Ketua Dewan Tafkir Pengurus Pusat (PP) Persis, Muslim Mufti mendorong semua pihak untuk menyerahkan proses hukum itu pada kepolisian. Dia menilai proses hukum yang dilakukan terhadap Bahar Smith sesuai tugas pokok dan fungsi polisi, serta kewenangan demi penegakkan hukum dan menjaga keamanan.
Muslim menyebut polisi punya kewajiban menerima laporan dan memprosesnya sesuai aturan yang berlaku. Dia lalu menerangkan soal keadilan adalah urusan pengadilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muslim yang juga anggota Ikatan Cendekiawan Muslim Jawa Barat kemudian menyampaikan harapan penegakkan hukum atas Bahar Smith dilakukan dengan profesional, transparan, dan sesuai prosedur, serta transparan.
Terakhir, dia mendorong polisi tak pandang bulu menegakkan hukum terhadap siapa saja yang berpotensi memecah belah bangsa dan menyebarkan ujaran kebencian.
Habib Bahar Tersangka
Habib Bahar sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka setelah diperiksa penyidik Polda Jabar. Bahar ditetapkan tersangka atas kasus penyebaran berita bohong dalam ceramahnya. Bahar kini telah ditahan.
"Fakta penyidikan dan pemeriksaan hari ini penyidik mendapatkan dua alat bukti yang sah serta didukung barang bukti. Sehingga penyidik meningkatkan status hukum BS menjadi tersangka," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (3/1).
Arief mengatakan penyidik telah mengantongi bukti-bukti dugaan tindak pidana terkait kasus yang menjerat Habib Bahar. Polisi mengatakan Habib Bahar Smith ditahan untuk keperluan penyidikan.
"Untuk kepentingan penyidikan, penyidik melakukan satu penangkapan dan kemudian dilanjutkan dengan penahanan," kata Arief.
