Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap sejumlah kasus transmisi lokal COVID-19 varian Omicron. Budi mengatakan salah satu pasien COVID-19 varian Omicron merupakan anak diplomat yang tinggal di Indonesia.
Budi mengungkapkan pasien tersebut tertular dari keluarganya yang baru pulang dari luar negeri. Namun, Budi tidak menjelaskan secara rinci identitas pasien tersebut.
"Satu itu ada anak diplomat yang tertular kakaknya dari luar, tapi dia tinggal di Indonesia. Satu lagi adalah couple yang jalan liburan ke Bali kemudian dia pulang ke Surabaya dia teridentifikasi di Surabaya," tutur Budi di Istana Kepresidenan, dikutip dari rekaman yang diterima detikcom, Senin (3/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan pemerintah sudah melakukan pelacakan terhadap kontak erat pasien COVID-19 varian Omicron. Dia memastikan pemerintah terus menelusuri penyebaran varian Omicron transmisi lokal.
"Kita sudah tracing orang-orang tersebut dan kita tes. Jadi contohnya, dia pakai PeduliLindungi, kita tahu dia datang ke mal-mal mana saja di Jakarta, ke restoran mana saja. Satu restoran itu kita swab, tapi alhamdulillah sekarang kontak eratnya negatif," katanya.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan, saat ini sudah ada 14 laboratorium yang bisa mendeteksi varian Omicron. Dia mengatakan pemerintah juga tengah dalam proses membeli alat pengetesan baru yang bisa mendeteksi varian baru tersebut.
"Ada 14 lab yang punya. Alatnya kalau nggak salah ada 16 atau 17. Sekarang kita dalam proses beli," ungkap Budi.
Ada 152 Kasus Omicron
Kini, kasus virus Corona varian Omicron di Indonesia bertambah menjadi 152 kasus. Budi mengungkap kondisi 152 pasien Omicron di Tanah Air tersebut.
"Dari 152 yang masuk di Indonesia itu lebih setengahnya tanpa gejala, setengahnya lagi adalah sakit ringan. Artinya, tidak membutuhkan oksigen, saturasinya masih di atas 95 persen," kata Menkes Budi dalam konferensi pers, Senin (3/1/2021).
Budi mengatakan, dari 152 orang itu, 23 persen atau 34 orang di antaranya sudah sembuh. Mereka yang sudah sembuh itu sudah kembali ke rumah masing-masing.
"(Sebanyak) 23 persen atau 34 orang sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah," katanya.
(mae/tor)