Pamitan Tim Waspada COVID-19 Eijkman Disambut Sedih dan Tanda Tanya

Pamitan Tim Waspada COVID-19 Eijkman Disambut Sedih dan Tanda Tanya

Eva Safitri - detikNews
Minggu, 02 Jan 2022 10:19 WIB
Pengujian COVID-19 di Lembaga Eijkman
Pengujian COVID-19 di Lembaga Eijkman (Foto: Lembaga Eijkman)
Jakarta -

Tim Waspada COVID-19 dari Lembaga Eijkman (WASCOVE) mengumumkan perpisahannya di awal 2022. Perpisahannya itu ternyata mengundang tanda tanya bagi warganet.

Pengumuman itu sebelumnya diunggah di akun Twitter Eijkman Institute (@eijkman_inst).

"Mulai tanggal 1 Januari 2022, kegiatan deteksi COVID-19 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional," cuit akun Twitter Eijkman diakses detikcom pada Sabtu (1/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah warganet lantas membalas cuit pamitan Eijkman itu. Beberapa dari mereka bertanya-tanya terkait momen pamitan ini.

"Lho kok? Kenapa begitu? Independensi eijkman gmn? Jujur aku berharap eijkman bisa bikin obat covid, paling tdk vaksin yg cocok dng kondisi Indonesia," tulis @Ca**_**.

ADVERTISEMENT

"Jadi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute masih ada atau bubar jalan? Sedih mendengarnya. Padahal Pak Habibie dan Pak Sangkot bersusah payah menghidupkan kembali pasca tragedi Achmad Moechtar yg mati suri," tulis @du***.

"Lembaga Eijkmann sendiri tetap ada kan? Atau dilebur juga?," demikian cuit @ro**_**.

Tidak hanya itu, ada juga warganet yang mengaku sedih atas pengumuman Eijkman tersebut. Beberapa memberikan apresiasi atas kinerja yang telah dilakukan Eijkman.

"sedikit sedih, eijkman sejarahnya sgt panjang semoga tetap independen, sukses selalu," tulis @AL****.

"Terima kasih atas kerja keras & pengabdiannya WASCOVE Eijkman Institute. Hormat & apresiasi setinggi-tingginya dari kami semua rakyat Indonesia. Jangan berhenti untuk terus berkontribusi demi bangsa yang kita cintai ini," demikian kata @Ha******.

"Perjalanan mencerdaskan negeri ini masih sangat panjang. Semoga segera menemukan tempat bernaung lagi yang lebih menghargai dedikasi rekan-rekan ilmuwan semua," @ii****.

Untuk respons anggota DPR terkait peleburan Tim Waspada COVID-19 Eijkman ke BRIN, simak di halaman berikutnya.

Lihat Video: Kontribusi Tim Waspada Covid-19 Eijkman untuk RI Sebelum Pamit

[Gambas:Video 20detik]



Respons Komisi DPR Mitra BRIN

Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo mengatakan wajar perpisahan Eijkman itu menimbulkan respons beragam di masyarakat. Apalagi, menurutnya, Eijkman berperan penting dalam situasi pandemi ini.

"Melihat sejarah Eijkman ini di bidang Riset Biologi Molekular ini tentu wajar memicu respon beragam dari rakyat Indonesia, terlebih lagi dalam situasi pandemik COVID-19 peran Lembaga Eijkman ini begitu strategis," ujarnya.

Sartono menyebut masalah yang terjadi dari adanya peleburan itu, salah satunya masalah sumber daya manusia. Dia meminta BRIN memberikan keterangan supaya tidak ada kesan menyingkirkan. Dia lantas menyinggung pegawai KPK yang diberhentikan karena tak lolos TWK.

"Problem utama setiap peleburan itu ada 2 hal. Pertama, masalah SDM; yang kedua adalah persoalan quality control. Masih hangat di memori masyarakat kita bagaimana dengan alasan ujian TWK beberapa penyidik senior di KPK disingkirkan. Kesan menyingkirkan para peneliti dan ilmuwan yang kompeten ini harus dijawab dengan baik oleh pihak BRIN," ujarnya.

"Hal tersebut tentu tidak akan jadi polemik berkepanjangan seandainya kualitas dan quality control-nya bisa dipertanggungjawabkan. Terlebih lagi struktur organisasi dari BRIN ini sejak awal tidak bisa dipisahkan dari partai politik tertentu," lanjutnya.

Lebih lanjut, Sartono berharap peleburan itu tidak mendegradasi para peneliti di Eijkman. Sebab, para peneliti Eijkman memiliki peran dalam dunia international.

"Peleburan ini tidak boleh mendegradasi independensi dan kepakaran para peneliti di LBM Eijkman. LBM Eijkman ini punya Gengsi tersendiri di dunia internasional. Jangan sampai proses peleburan ini justru menghadirkan kemunduran," tuturnya

Sebelumnya, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, sudah memberi penjelasan soal nasib para ilmuwan di Eijkman usai peleburan ke BRIN. Simak di halaman selanjutnya.

Saksikan juga: Viral Bakso Jumbo dengan Kuah Rawon yang Hitam

[Gambas:Video 20detik]



Berdasarkan keterangan BRIN dalam situs resminya, integrasi Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke dalam BRIN akan memperkuat kompetensi periset biologi molekuler di Indonesia. Sejak September 2021, nama LBM Eijkman berubah menjadi Pusat Riset Biologi Molekular (PRBM) Eijkman.

Lantas, apa yang terjadi pada para ilmuwan dan staf peneliti di Eijkman?

"Perlu dipahami bahwa LBM Eijkman selama ini bukan lembaga resmi pemerintah dan berstatus unit proyek di Kemristek. Hal ini menyebabkan selama ini para PNS periset di LBME tidak dapat diangkat sebagai peneliti penuh dan berstatus seperti tenaga administrasi," kata Laksana.

Kata Laksana, ternyata LBM Eijkman sudah banyak merekrut tenaga honorer yang tidak sesuai ketentuan. Maka BRIN memberi opsi sesuai status sebagai berikut:

1) PNS Periset: dilanjutkan menjadi PNS BRIN sekaligus diangkat sebagai Peneliti.
2) Honorer Periset usia > 40 tahun dan S3: mengikuti penerimaan ASN jalur PPPK 2021.
3) Honorer Periset usia < 40 tahun dan S3: mengikuti penerimaan ASN jalur PNS 2021.
4) Honorer Periset non S3: melanjutkan studi dengan skema by-research dan RA (research assistantship).
Sebagian ada yang melanjutkan sebagai operator lab di Cibinong, bagi yang tidak tertarik lanjut studi.
5) Honorer non Periset: diambil alih RSCM sekaligus mengikuti rencana pengalihan gedung LBME ke RSCM sesuai permintaan Kemenkes yang memang memiliki aset tersebut sejak awal.

Saksikan juga: Viral Bakso Jumbo dengan Kuah Rawon yang Hitam

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 3
(eva/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads