Merawat Prinsip Hidup

Kontemplasi Qalbu (19)

Merawat Prinsip Hidup

Prof. Nasaruddin Umar - detikNews
Jumat, 31 Des 2021 04:59 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Manusia seutuhnya ialah orang-orang memelihara prinsip-prinsip hidupnya. Orang yang tidak memiliki prinsip hidup maka tidak ubahnya perahu tanpa kemudi di tengah samudera. Agama dan budaya setiap masyarakat selalu menekankan arti penting prinsip hidup itu. Baik atau buruknya seseorang menurut ukuran agama dan budaya amat ditentukan oleh seberapa kuat seseorang itu memegang teguh dan merawat prinsip hidupnya. Prinsip-prinsip hidup itu sendiri bersifat universal, sehingga seringkali tumpang tindih antara prinsip hidup menurut nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya. Tidak heran jika pada umumnya orang yang baik dan mengesankan secara agama juga baik dan mengesankan secara budaya; demikian pula sebaliknya.

Di dalam Islam prinsip hidup itu dikenal juga dengan istilah lima prinsip utama (al-dharuriyyat al-khamsah) yang selalu harus dipelihara dan dipertahankan, yaitu: Jiwa (al-nafs), agama (al-din), akal pikiran (al-'aql), keturunan (al-nasb), dan harta atau property (al-mal). Kelima hal ini biasa juga disebut prinsip-prinsip hak asasi manusia di dalam Islam. Siapapun tidak boleh mengganggu apalagi merampas lima hak asasi manusia tersebut. Jika seseorang terpaksa membunuh karena alasan mempertahankan salah satu dari lima hak-hak tersebut maka hakim boleh membebaskan yang bersangkutan, sepanjang tidak ada hal lain yang menjadi back-ground di dalam peristiwa tersebut.

Jiwa manusia paling berharga pada diri setiap orang. Orang bekerja secara rutin demi untuk mempertahankan hidup diri dan keluarga yang hidup di dalam tanggungannya. Melayangkan jiwa seseorang di dalam Islam sama dengan melayangkan jiwa semua orang, sebagaimana ditegaskan di dalam ayat: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (Q.S. al-Maidah/5:32).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agama sama pentingnya dengan jiwa manusia. Karena itu wajib hukumnya bagi setiap orang untuk menghargai dan melindungi agama dan kepercayaan setiap orang. Meskipun agama dan kepercayaan kita berbeda tetap kita dituntut menghormati agama dan kepercayaan orang lain. Barangsiapa yang menghina ajaran agama orang lain diancam dengan ancaman pidana sesuai dengan tingkat keterlibatan yang bersangkutan di dalam kasus criminal tersebut. Karena itu, Islam sebagai sebuah ajaran tidak boleh dipaksakan kepada orang lain, sebagaimana dijelaskan di dalam firman-Nya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). (Q.S. al-Baqarah/2:256). Al-Quran juga dengan tegas mengingatkan kepada kita bahwa urusan kesadaran beragama (Islam) adalah urusan Tuhan, sebagaimana disebutkan dalam ayat: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, (Q.S. al-Qashash/28:56).

Mempertahankan kehormatan keluarga juga amat penting. Karena itu zina di larang keras dalam Islam, sebagaimana ditegaskan dalam ayat: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Q.S. al-Isra'/17:32). Demikian pula memelihara akal pikiran amat penting kedudukannya di dalam Islam, karena itu segala sesuatu yang bisa merusak pikiran di larang dalam Islam, seperti mengkonsumsi produk-produk tidak halal, khususnya minuman atau makanan yang memabukkan seperti minuman beralkohol tinggi. Islam juga memperjuangkan hak-hak prifasi masyarakat, seperti rumah, kendaraan, dan perhiasan berharga lainnya. Kedua larangan terakhir banyak sekali dalilnya di dalam Al-Qur'an dan hadis.

ADVERTISEMENT

Prof. Nasaruddin Umar

Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)

(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads