Kapolda Metro Respons #PercumaLaporPolisi: Cambuk untuk Berbenah

Kapolda Metro Respons #PercumaLaporPolisi: Cambuk untuk Berbenah

Rakha Arlyanto Darmawan - detikNews
Kamis, 30 Des 2021 18:39 WIB
Polisi memukul mundur massa Pemuda Pancasila (PP) yang demo di depan gedung DPR, Jakarta. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran hadir ke lokasi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran merespons tagar #PercumaLaporPolisi yang pernah viral di media sosial, khususnya Twitter. Fadil menganggap tagar tersebut menjadi cambuk agar kepolisian terus berbenah dan memperbaiki diri.

"Itu jadi cambuk buat kami terus berbenah. Ini menjadi energi buat saya untuk terus memperbaiki jajaran," ujar Fadil kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).

Fadil menilai munculnya tagar #PercumaLaporPolisi merupakan bentuk kepedulian dari masyarakat terhadap kinerja polisi. Dia berkomitmen memandang kritikan masyarakat untuk dijadikan energi agar berbenah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di samping kritisi dan sentilan dari masyarakat sangat peduli ada polisi akhir-akhir ini. Kami memandang dalam tagar apa pun itu menjadi energi untuk terus kami berbenah dan berubah," ucapnya,

#PercumaLaporPolisi Disorot Kapolri untuk Evaluasi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya memberi arahan tegas terhadap jajarannya untuk melakukan evaluasi setelah muncul tagar-tagar yang menyindir institusi Polri.

ADVERTISEMENT

Jenderal Sigit menyampaikan arahan tegas di acara Rakor Anev Itwasum Polri 2021 yang disiarkan di YouTube Divisi Humas Polri, Jumat (17/12). Saat itu, Sigit bicara mengenai persepsi masyarakat terhadap Polri dengan munculnya tagar 'Percuma Lapor Polisi' hingga 'No Viral No Justice'.

Awalnya, Sigit mengatakan saat ini Polri memiliki program 'Dumas Presisi', itu adalah program menangani pengaduan masyarakat. Sigit mengingatkan jajarannya agar menanggapi serius setiap laporan aduan yang dibuat masyarakat.

"Tadi sudah disampaikan ada program Dumas Presisi namun juga ada pengaduan-pengaduan masyarakat yang melalui surat, dan tentunya ini semua harus kita tindak lanjuti dengan respons yang cepat, kemudian ada sistem komunikasi bagaimana manage pengaduan yang baik, diawaki oleh petugas yang profesional, dan kemudian juga tentunya kita harus updating terhadap kondisi dan situasi lapangan, sehingga harapan kita pengaduan masyarakat ini betul-betul bisa kita tindaklanjuti sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat," kata Sigit dalam acara itu.

Sigit pun menyinggung tentang tagar 'Percuma Lapor Polisi'. Dia menilai tagar itu muncul karena beberapa kesalahan terkait pelayanan masyarakat.

"Kenapa ini saya sampaikan, akhir-akhir ini muncul banyak fenomena yang muncul di media sosial yang tentunya ini menjadi bagian yang harus kita cermati. karena ini bagian dari tugas dari rekan-rekan untuk evaluasi apa yang terjadi menyebabkan fenomena ini. Jadi beberapa waktu lalu muncul tagar 'percuma lapor polisi', kemudian muncul tagar 'satu hari satu oknum', kekerasan berlebihan yang dilakukan Polri dimunculkan, ada kekerasan saat penanganan unjuk rasa, termasuk saat rekan-rekan bertugas, dan menerima laporan yang belum jelas sehingga terjadi penembakan, dan ini juga di mata masyarakat menjadi suatu penilaian," jelas Sigit.

Tak hanya itu, Sigit juga mengungkit tagar lain seperti 'No Viral No Justice'. Sigit pun meminta jajarannya melakukan evaluasi.

"Saat ini muncul 'No Viral No Justice', jadi kalau tidak diviralkan maka hukum tak berjalan. Mereka membuat suatu perbandingan bagaimana kasus yang dimulai diviralkan, dibandingkan kasus yang dimulai dengan dilaporkan dalam kondisi biasa, mereka melihat bahwa yang diviralkan kecenderungannya akan selesai dengan cepat. Ini tentunya adalah fenomena yang harus kita evaluasi kenapa ini bisa terjadi," ujar dia.

"Bahkan yang terakhir, muncul fenomena 'Viral No Justice', jadi ini kemudian sudah melekat di masyarakat, bahwa harus viral karena kalau tak viral, maka proses tak akan berjalan dengan baik," lanjutnya.

(drg/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads