Mantan penyelidik KPK Harun Al Rasyid yang dulu dijuluki 'Raja OTT' menjadi satu dari 128 nama yang lolos seleksi administrasi calon hakim agung. Harun yang kini menjadi ASN Polri itu bersyukur namanya lolos seleksi.
"Alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan untuk menapaki proses seleksi calon hakim agung. Ya alhamdulillah, tapi kan prosesnya masih lama itu kan masih proses awal ya," kata Harun kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
Harun berharap proses seleksi calon hakim agung berjalan objektif. Dia berharap bisa lanjut hingga tahap fit and proper test di DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kita ikutin aja prosesnya, mudah-mudahan proses seleksinya objektif ya, sampai mungkin terakhir ke fit and proper test di DPR. Kalau emang bisa lolos ya mudah-mudahan betul-betul secara objektif, sehingga bisa dihasilkan calon hakim agung yang benar-benar berintegritas lah," kata Harun.
Harun mengatakan dirinya mendaftar sebagai calon hakim agung saat masa perpanjangan pendaftaran. Dia mengatakan ini merupakan pengalaman pertamanya ikut seleksi calon hakim agung.
"Waktu itu kan diperpanjang ya, saya sebelum diperpanjang sudah memasukkan ini, waktu dibuka formasi dibuka lowongan itu Desember kemarin ya. Saya juga baru pengalaman pertama ikut calon hakim agung," ujar Harun.
Sebelumnya, Harun Al Rasyid menjadi satu dari 128 nama yang lolos seleksi administrasi calon hakim agung. Pengumuman itu diunggah di situs Komisi Yudisial. Nama Harun berada pada nomor ke-26 pengumuman tersebut.
"Dr H Harun Al Rasyid, SH, M.Hum, CFE. ASN Kepolisian Negara Republik Indonesia," demikian tertulis dalam Pengumuman Nomor 10/PENG/PIM/RH.01.02/12/2021 tentang Hasil Seleksi Administrasi Calon Hakim Agung Republik Indonesia tahun 2021/2022 dilihat detikcom.
Harun lolos seleksi administrasi calon hakim agung untuk kamar pidana. Pada kategori ini, ada 53 nama yang lolos, termasuk kopi sianida Jessica, Binsar Gultom.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Tepisan Pimpinan KPK Soal Julukan Harun Al Rasyid Sang Raja OTT':
Harun merupakan salah satu mantan pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk alih status sebagai ASN KPK. Harun kemudian menjadi ASN Polri bersama Novel Baswedan dkk.
Kabar Harun lolos seleksi calon hakim agung juga diunggah oleh mantan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap lewat akun Twitter-nya. Dia menyebut Harun sebagai 'Raja OTT'.
Berikut daftar nama calon hakim agung yang lolos seleksi administrasi untuk kamar pidana:
Kamar Pidana
1. Prof Abdul Latief
2. Achmad Dimyati Rachmad Sulur
3. Achmad Setyo Pudjoharsoyo
4. Agus Setiawan
5. Ahmad Shalihin
6. Akhmad Jaini
7. Andreas Eno Tirtakusuma
8. Annas Mustaqim
9. Asmuddin
10. Asra
11. Aviantara
12. Badrun Zaini
13. Bambang Edhy Supriyanto
14. Barita Saragih
15. Berlian Napitupulu
16. Binsar M. Gultom
17. Bontor Aroean
18. Budi Santoso
19. Catur Iriantoro
20. Diankorona Riadi
21. Dwi Purwadi
22. Eddy Parulian Siregar
23. Erwin Djong, S.H., M.H.
24. F. Willem Saija, S.H., M.H.
25. Dr. Gusrizal, S.H., M.Hum.
26. Dr. H. Harun Al Rasyid, S.H., M.Hum., CFE
27. Hebbin Silalahi, S.H,.M.H.
28. Dr. Hermansyah, S.H., M.Hum.
29. Dr. Jonlar Purba, S.H., M.H.
30. Krosbin Lumbangaol, S.H., M.H.
31. Dr. Mahfudin, S.H., M.H.
32. H. Makaroda Hafat, S.H., M.Hum.
33. Matheus Samiaji, S.H.,M.H.
34. Dr. Naisyah Kadir, S.H., M.H.
35. Noor Edi Yono, S.H., M.H.
36. Dr. Drs. H. Panusunan Harahap, S.H., M.H.
37. Dr. Dr. Petrus Paulus Maturbongs, S.H., M.H.
38. Prof. Dr. Slamet Sampurno Soewondo, S.H., M.H., DFM.
39. Steery Marleine Rantung, S.H., M.H.
40. Dr. Subiharta, S.H., M.Hum.
41. Dr. Sudharmawatiningsih, S.H.,M.Hum.
42. Sugiyanto, S.H., M.Hum.
43. Dr. Suhartanto, S.H., M.H.
44. H. Sulthoni, S.H., M.H.
45. Suradi, S.H., S.Sos., M.H.
46. Syamsul Bahri, S.H., M.H.
47. Dr. Syarofi, S.H, M.Kn.
48. Dr. Tiarsen Buaton, S.H., LL.M.
49. Dr. Tumpal Napitupulu, S.H., M.Hum.
50. Waspin Simbolon, S.H., M.H.
51. Dr. Wisnu Baroto, S.H., M.Hum.
52. Dr. Yanto, S.H., M.H.
53. Dr. Yoyo Arifardhani, S.H., M.M., LL.M