Boyolali - Warga Dusun Songgobumi di Desa Mriyan, Musuk, Boyolali, mengungsi secara mandiri. Sebab, mereka risih dan khawatir, karena tiap malam mendengar gemuruh di perut Merapi yang terdengar dari perkampungan mereka. Kecamatan Musuk, Songgobumi merupakan pemukiman tertinggi di lereng Merapi yang berjarak 7,5 km dari puncak. Dari dusun itu, puncak Merapi tertutup anak gunung Merapi yang oleh warga disebut Gunung Biyung Bibi. Pandangan langsung tertutup, hanya suara aktivitasnya yang terdengar. "Justru karena tertutup itulah warga jadi panik karena dalam beberapa hari terakhir mereka selalu mendengar gemuruh dari arah puncak gunung disertai getaran-getaran kecil yang terasa di dusun itu," ujar Kepala Desa Mriyan, Bardi, kepada wartawan di desanya, Rabu (3/5/2006). "Warga risih mendengarnya tiap malam. Selain risih tentunya yang paling penting adalah khawatir terhadap keselamatannya jika ternyata sewaktu-waktu terjadi hal yang buruk, terutama jika kejadiannya terjadi di malam hari. Apalagi dusun Songgobumi termasuk daerah yang terisolir," lanjutnya. Karena itu warga dusun itu sejak Selasa kemarin, memutuskan mengungsikan 12 warga lanjut usia di malam hari. Sedangkan jika pagi tiba, keluarga akan menjemput para manula itu untuk diajak pulang lagi. Bardi mengatakan Rabu petang para manula itu pasti akan diantar lagi ke pengungsian. Tempat yang digunakan untuk mengungsi adalah rumah milik Warso di Dusun Montong, dusun terdekat dari Songgobumi yang berjarak sekitar 1,5 km. Mereka memilih rumah Warso yang memang cukup luas dan tidak bersedia ditempatkan di tempat lain dengan alasan terlalu jauh. "Para lanjut usia diungsikan karena kalau terjadi sesuatu buruk di malam hari pasti kami sulit menyelamatkannya. Ini mengingat jalanan terjal dan licin yang harus kami tempuh untuk keluar dari kampung. Sedangkan di waktu siang mereka kami jemput karena harus ke sawah," papar Widiyanto, warga Songgobumi. Di Kecamatan Musuk terdapat 13 dusun di tiga desa yang termasuk daerah rawan terkena dampak letusan Merapi. Ketiganya adalah 551 jiwa yang tinggal di empat dusun di Desa Sungup, 970 jiwa yang tinggal di enam dusun di Desa Mriyan dan 463 jiwa yang tinggal di tiga dusun di Desa Cluntang.
(asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini