DPRD DKI Jakarta meninjau langsung lokasi sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta. Sekretaris Komisi B dari F-PDIP Pandapotan Sinaga mewanti-wanti jangan sampai pinjaman Ancol sebesar Rp 1,2 triliun digunakan untuk Formula E.
"Pokoknya jangan sampai yang pinjam Ancol Rp 1,2 triliun itu kena ke sini (trek Formula E)," kata Pandapotan saat peninjauan di Ancol, Rabu (29/12/2021).
Pandapotan mengatakan kunjungan ini untuk memastikan kredit dari Bank DKI itu tak diperuntukkan bagi ajang Formula E. Direktur PT JakPro, Gunung Kartiko, lantas meyakinkan dewan bahwa kredit triliunan rupiah dari Bank DKI tak akan diperuntukkan bagi ajang Formula E.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siap. Kalau itu dijamin, Pak. Aman itu, Pak," ujar Gunung.
"Yang jelas tidak pakai APBD," sambungnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Lika-liku Formula E Jakarta: dari Monas Hijrah ke Ancol
Lebih lanjut Gunung menjelaskan, sumber pendanaan Formula E berasal dari sponsor. Dia membeberkan saat ini banyak perusahaan yang mengajukan proposal.
"Yang jelas misalnya brand minuman ada, makanan ada, terus bank ada. Gitu lah kira-kira," jelasnya.
Sebelumnya, pengelola Ancol menjelaskan soal peruntukan pinjaman Rp 1,2 triliun dari Bank DKI. Dana tersebut akan digunakan untuk menutupi kekurangan perusahaan akibat pandemi COVID-19.
"Terakhir, tentunya dalam pandemi ini, kalau kita nggak pinjam uang dan nggak minta PMD (penyertaan modal daerah), kondisi Ancol pasti akan tutup selamanya. Selama pandemi tetap harus makan hewan, wahana Dufan harus running tiap hari maintenance juga besar," kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Teuku Sahir, di rapat DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/12).
Teuku mengungkap Ancol mengalami kesulitan keuangan sejak pandemi COVID-19 pada 2020. Kendati demikian, pengelola tetap harus membayar gaji karyawan hingga perawatan peralatan.
"Kita tidak ada PHK, sedangkan pendapatan kita nol. Jadi kalau melihat sekarang (tahun ini) kita ada pendapatan. Jadi kalau refleksi tahun 2020 kita kesulitan keuangan sehingga kita harus pinjam untuk tutup itu. Kalau tidak, hewan kita tidak bisa kasih makan, Sea World tutup, pompa nggak bayar listrik, kemudian Dufan juga rusak, " jelasnya.
Dari total pinjaman Rp 1,2 triliun itu, sebutnya, sebanyak Rp 334 miliar di antaranya akan diperuntukkan bagi belanja modal tahun 2022 dan 2023. Kendati demikian, Teuku menegaskan anggaran Rp 334 miliar itu belum disetujui.