Nusron Wahid dan Juri Ardiantoro Dijagokan Jadi Kandidat Kuat Sekjen PBNU

Nusron Wahid dan Juri Ardiantoro Dijagokan Jadi Kandidat Kuat Sekjen PBNU

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 29 Des 2021 11:29 WIB
Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (kiri) berpelukan dengan mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 pada Muktamar NU ke-34 mengalahkan Said Aqil Siradj. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Muktamar NU ke-34 di Lampung (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).
Jakarta -

Muktamar PBNU ke-34 telah menghasilkan Rais Aam dan Ketua Umum yang baru atas nama KH Miftachul Akhyar dan Yahya Cholil Staquf. Posisi penting lain di PBNU belum terisi, termasuk sekretaris jenderal. Doktor politik ini menyebut dua nama yang cocok mengisi Sekjen PBNU.

Pakar politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menyebut Nusron Wahid dan Juri Ardiantoro merupakan dua kandidat yang cocok menjadi Sekjen PBNU. Pertama Nusron Wahid. Dia membeberkan alasan mengapa politikus Partai Golkar ini cocok mendampingi Gus Yahya dengan syarat.

"Nusron bisa menjadi supporting system yang memadai untuk mengelola fungsi keorganisasian secara efektif. Dia juga memiliki kemampuan komunikasi politik publik yang lebih luwes, mudah cair dengan berbagai elemen bangsa, dan memiliki energi besar untuk turun basis dan mengonsolidasikan struktur jam'iyah Nahdlatul Ulama se-Indonesia dan juga PCI-NU di 39 negara di dunia. Syaratnya, Mas Nusron harus mengundurkan diri dari struktur Golkar untuk selanjutnya bisa fokus berkhidmat untuk PBNU," kata Umam kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Nusron Wahid, yang notabene 'orang partai', nama alternatif yang disebut Umam tak kalah cocok untuk menempati posisi Sekjen PBNU adalah Juri Ardiantoro, yang saat ini menjabat Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Informasi dan Komunikasi Politik di Istana Presiden dan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA). Nama Juri Ardiantoro disebut Umam merupakan hasil diskusi dengan lingkaran Gus Yahya dan saran dari lingkaran Kiai Said Aqil Siroj.

"Nama Juri Ardiantoro memang relatif lebih 'make sense' dan mudah melebur dengan visi dan komitmen Gus Yahya kepada muktamirin di Muktamar 34 NU lalu yang berjanji untuk kembali ke garis perjuangan Khittah NU 1926, dengan menjaga netralitas dan independensi NU dari jebakan politik praktis. Di level ini, Juri, yang juga mantan Ketua KPU RI, bukan orang partai, profesional, bisa menjadi 'titik netral' yang mampu mengkomunikasikan sikap kebangsaan NU secara konstruktif kepada seluruh jejaring sel-sel kekuatan politik nahdliyin yang tersebar di hampir semua partai politik di Indonesia, tanpa harus membuat NU terjebak di dalam politik praktis itu sendiri. Karena itu, sosok sekjen yang netral namun paham dinamika politik menjadi penting dan relevan untuk dipertimbangkan," kata Umam.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Umam menyebut Juri juga memiliki model komunikasi yang relatif luwes dan organisatoris muda sehingga memiliki energi lebih untuk menyapa dan mengkonsolidasikan struktur NU di akar rumput, termasuk membangun komunikasi dengan seluruh jaringan NU kultural yang belakangan semakin bermunculan di berbagai lini profesional. Umam menyebut jaringan ini mulai banyak yang merasa bangga, terpanggil dan semakin terbuka menunjukkan identitas ke-NU-annya.

"Selain itu, yang tidak kalah penting, pertimbangan memposisikan Juri Ardiantoro sebagai Sekjen PBNU juga bisa menjembatani kelompok nahdliyin yang terdiaspora ke berbagai elemen organisasi ekstra kampus yang cukup mapan, utamanya dari elemen PMII, HMI, dan lain sebagainya," kata Umam.

Untuk diketahui, pemilihan calon Ketua Umum PBNU digelar di GSG Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021). Penghitungan suara digelar secara terbuka dan disiarkan secara virtual.

Yahya Staquf resmi menjadi Ketum PBNU setelah menang di dua tahapan penghitungan suara. Di tahap pemilihan bacalon ketum, Yahya Staquf unggul dengan suara sebanyak 327.

Simak Video 'Gus Yahya Resmi Jadi Ketum PBNU Periode 2021-2026':

[Gambas:Video 20detik]



(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads