Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terkait calon presiden (capres) 2024. Survei itu menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak terpengaruh signifikan ketika disimulasikan melawan paslon Prabowo Subianto-Puan Maharani.
Survei SMRC tersebut dilakukan pada 8-16 Desember 2021, yang melibatkan 2.420 responden, dengan tingkat respons sebanyak 2.062 responden atau 85 persen dari sampel direncanakan. Populasi dipilih secara acak dengan multistage random sampling dengan error sampling Β±2,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Ada kecenderungan Ganjar di atas Prabowo bila calon hanya mereka. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar tidak terpengaruh oleh pencalonan Prabowo oleh PDIP maupun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP," ujar Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas dalam rilis survei bertajuk 'Prospek Partai Politik dan Calon Presiden: Kecenderungan Perilaku Politik Pemilih Nasional', Selasa (28/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kata lain, PDIP tidak menggoyahkan pemilih untuk memilih Ganjar," sambungnya.
Sirojuddin memaparkan, pada eksperimen pertama, sebanyak 42 persen responden memilih Ganjar jika Gubernur Jawa Tengah itu melawan Prabowo di Pilpres 2024. Sementara itu, sebanyak 40 persen memilih tidak akan mendukung Ganjar.
Kemudian, pada eksperimen selanjutnya, disimulasikan Ganjar yang bukan diusung oleh PDIP melawan Prabowo yang dicalonkan PDIP. Pada eksperimen ini, sebanyak 41 persen akan memilih Ganjar, 39 persen memilih tak akan mendukung Ganjar.
"Jika pemilihan presiden diadakan saat ini dan PDIP tidak mencalonkan Ganjar, Ganjar justru dicalonkan oleh partai lain dan PDIP mencalonkan Prabowo, apakah pemilih akan memilih Pak Ganjar? 'Ya' sebanyak 41 persen dan 'tidak' 39 persen, tidak jauh berbeda dengan yang pertama," papar Sirojuddin.
(zak/zak)