Bareskrim Selidiki Penyebab Harga Cabai Rawit Meroket, Ini Hasilnya

Bareskrim Selidiki Penyebab Harga Cabai Rawit Meroket, Ini Hasilnya

Mulia Budi - detikNews
Selasa, 28 Des 2021 12:16 WIB
Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Wadirtipideksus) Bareskrim Polri, Kombes Whisnu Hermawan, Mabes Polri, Senin (16/8/2021).
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan (Adhyasta Dirgantara/detikcom)
Jakarta -

Bareskrim Polri mengatakan pihaknya tak menemukan adanya penimbunan bahan pangan, termasuk cabai rawit. Bareskrim kemudian membeberkan tiga pemicu naiknya harga cabai rawit.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan pada Selasa (28/12/2021), tiga penyebab meroketnya harga cabai dikarenakan faktor alam.

"Kenaikan harga cabai rawit lebih disebabkan gagal panen karena tingginya curah hujan dan erupsi Gunung Semeru serta berakhirnya masa panen di beberapa sentra produksi," ujar Whisnu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Whisnu menyebut berakhirnya masa panen cabai rawit di sejumlah sentra produksi membuat pasokan cabai rawit menurun. "Berdampak pada turunnya pasokan dan menyebabkan naiknya harga," sambung dia.

Selain cabai rawit, Whisnu menjelaskan soal kenaikan harga minyak goreng dan harga telur. Whisnu menjelaskan harga minyak goreng seturut harga bahan baku untuk memproduksi minyak goreng naik.

ADVERTISEMENT

"Kenaikan harga telur lebih disebabkan pada mekanisme pasar, yakni naiknya permintaan. Kenaikan tersebut belum dilakukan intervensi oleh pemerintah karena beberapa bulan lalu harga telur sempat jatuh jauh di bawah HPP," jelas Whisnu.

Whisnu berharap harga telur yang kini naik dapat menutup kerugian pengusaha telur di bulan-bulan sebelumnya.

Saat dimintai konfirmasi ulang, Whisnu memastikan ketersediaan bahan pokok lainnya aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai akhir Natal 2021 dan tahun baru 2022. Hasil pemantauan di lapangan, tambah dia, hanya minyak goreng, cabai rawit, dan telur ayam yang mengalami kenaikan harga.

"Penimbunan yang pasti tidak ditemukan. Kalau bahan pokok, sesuai data dan fakta, mencukupi sampai setelah Nataru. Harga yang naik hanya tiga jenis saja sesuai pemantauan di lapangan," ucap Whisnu.

"Sepanjang 2021, ketersediaan bahan pokok aman. Distribusi bahan pokok lancar dan tidak terkendala walaupun adanya pemberlakuan PPKM pada saat meningkatnya penyebaran COVID-19," pungkas dia.

(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads