Year in Review 2021

Gegap Gempita Prestasi Olahraga Jawa Barat

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 27 Des 2021 10:20 WIB
Gubernur Jabar (kiri) Ridwan Kamil. Foto: detikcom/Yudha Maulana
Jakarta -

Jawa Barat (Jabar) menjadi juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX 2020. Prestasi olahraga yang diraih Jawa Barat menjadi gegap gempita.

Total raihan medali yang dicapai Jawa Barat adalah 133 emas, 105 perak, dan 115 perunggu. Di pertandingan terakhir PON XX, atlet renang Jabar menyumbang satu emas, dua perak dan satu perunggu.

Jabar tidak hanya menjadi juara umum, tapi juga mencetak empat rekor di PON Papua. Rekor itu dipecahkan dalam pelbagai cabang sebagaimana berikut ini:

1. Lari gawang 400 meter, rekor oleh Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak dengan catatan waktu 51.33 detik, mengalahkan rekor pelari NTB Andrian pada PON XIX Jabar 2016 dengan catatan 51.63 detik.

2. Lari 100 meter, rekor oleh Tyas Murtiningsih dengan catatan waktu 11.67 detik, menggeser rekor Irene Truije dengan catatan 11.74 detik.

3. Estafet putri 4x100, rekor juga dicatatkan oleh Tyas Murtiningsih, bersama dengan Raden Roselin Fika, Erna Nuryanti, dan Ulfa Silpiana dengan waktu 45.67. Mereka memecahkan rekor tim Jakarta yang mencatatkan 45.93 detik di PON XVII di Kalimantan Timur 2008.

4. Angkat berat kelas 52 kg, rekor dicatatkan Susi Susanti. Dia sekaligus melampaui rekor Asia untuk jenis angkatan deadlift yang sebelumnya dipegang Chou Yu Ji dari China TPE. Total angkatan Susi untuk deadlift mencapai 197,5 kg.

5. Polo Air Putra, Tim Jabar mendapatkan medali emas untuk pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir setelah mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 8-5.

Atlet Jawa Barat, Halomoan EB (087) berhasil meraih medali emas Atletik PON XX Papua nomor Lari 400m Gawang Putra. (Foto : PB PON XX Papua/Ady Sesotya) Foto: Atlet Jawa Barat, Halomoan EB (087) berhasil meraih medali emas Atletik PON XX Papua nomor Lari 400m Gawang Putra. (Foto : PB PON XX Papua/Ady Sesotya)

Berikut adalah deretan prestasi olahraga Jawa Barat:
- Juara Umum PON/POPNAS 3x berturut-turut (POPNAS XIII 2015, POPNAS XIV 2017, dan POPNAS XV 2019)
- Juara Umum Pekan Olahraga Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia/PORNAS KORPRI XV 2019
- Juara Umum Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional/POSPENAS VIII Tahun 2019
- Juara Umum PON XX Papua 2021
- Juara Umum Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional/Portradnas VIII Bangka Belitung Tahun 2021
- Juara Umum ke-2 Pekan Olahraga Paralimpik Nasional/Peparnas XVI Papua 2021
- Olimpiade Tokyo 2020, atlet Jawa Barat yang msuk Timnas 6 orang dan berkontribusi 2 medali perunggu (Bulutangkis Anthony Sinisuka Ginting, angkat besi Windi Cantika)
- Paralympic Tokyo 2020, atlet Jawa Barat yang masuk Timnas 5 orang dan berkontribusi 1 medali emas (bulutangkis Hary Susanto) dan 1 medali perak (Deva Amrimusty)

Jabar Juara bukan hanya slogan

Provinsi Jawa Barat punya slogan 'Jabar Juara'. Slogan itu pertama diucapkan Ridwan Kamil saat masih menjadi calon gubernur, pada pidato politiknya di depan pendukungnya, di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, 8 Februari 2018.

Ternyata, visi 'Jabar Juara' yang bergaung saat Pilgub 2018 itu bukan hanya sekadar slogan. Jabar membuktikan bisa benar-benar menjadi juara di PON Papua saat periode pemerintahan Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Rhuzanul Ulum.

PON Papua XX berlangsung dari 2 sampai 15 Oktober lalu. Awalnya, Jabar tidak berada di posisi puncak klasemen. Mereka memulai dengan menempel posisi perolehan medali yang dikumpulkan tuan rumah, Provinsi Papua. Jabar mampu mengejar lewat borongan medali emas di empat kategori cabang olahraga Taekwondo.

Sampai malam 3 Oktober, Jabar masih berada di peringkat ketiga klasemen dengan 20 medali emas sedangkan Papua di peringkat dua dengan 23 medali emas. Provinsi DKI Jakarta kokoh di puncak klasemen dengan 32 medali emas.

Syifa Lisdiana & Melan Putri Atlet Dayung Rowing Putri Jawa Barat meraih medali Emas dibabak Final pada Race ke 45 Kelas LW2k di Pekan Olah Raga Nasional XX Papua 2021, venue dayung Teluk Youtefa, Holtekamp, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Jumat (08/10/2021) Foto (PB.PON XX PAPUA/Ian Irman) Foto: (dok PON Papua)

Tanggal 6 Oktober, Jabar sudah mampu menempel DKI Jakarta pada pagi hari. Saat itu, 42 emas diperoleh DKI dan Jabar memperoleh 39 emas. Pada siang harinya, Jabar ngegas pol dan berhasil melampaui perolehan medali DKI. Dominasi DKI berakhir siang itu, perolehan Jabar adalah 44 emas, 37 perak, dan 46 perunggu sedangkan DKI memperoleh 42 emas, 35 perak, dan 40 perunggu.

"Ini hasil dari keringat, tangis dan darah, buah dari kerja keras, ketekunan dan kedisplinan serta kerjasama seluruh stakeholder olahraga di Jawa Barat," kata Kang Emil, 15 Oktober 2021.

Nostalgia 70 tahun lalu

Gegap gempita 2021 ini mengulang prestasi Jawa Barat di masa lalu. Jabar kembali berjaya di era ini. Seolah, momen di Papua adalah momen nostalgia juara.

Seperti diketahui, pada perhelatan PON XIX/2016 lalu Jabar keluar sebagai juara umum. Saat itu, Jabar mengoleksi 531 medali dengan 217 emas, 157 perak dan 157 perunggu. Prestasi itu merupakan raihan terbaik Jabar dalam meraih medali emas sepanjang PON yang digelar sejak 1951.

Namun bukan prestasi beruntun di PON bukan terjadi pada 2016 lalu, tapi terjadi pada tujuh dasawarsa silam. Jawa Barat pernah juara tiga kali berturut-turut, yakni pada tahun 1951, 1953, dan 1961.

"Ini penantian 70 tahun lalu di mana Jabar kembali juara umum berturut-turut sejak 1951-1953," kata Kang Emil, dalam keterangannya.

Dalam hal frekuensi juara, mereka hanya kalah dari DKI Jakarta (11 kali). Selain dua provinsi tersebut, hanya Jawa Timur (2) dan Jawa Tengah (1) yang pernah menyabet predikat juara umum.

Regenerasi Atlet Juara

Jawa Barat yang berhasil menjadi Juara Umum PON Papua XX 2020 telah punya pola regenerasi atlet. Berkat regenerasi itulah olahragawan-olahragawan juara selalu tersedia di Jawa Barat.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali bahkan memuji regenerasi atlet di Jawa Barat. Hal ini diungkapkan Amali usai sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Bandung, Jawa Barat, 16 November lalu.

"Jabar ini istimewa dan terdepan dalam pembinaan olahraga. Kemarin, terbukti di PON tekad untuk mengokohkan Jabar Kahiji itu tercapai menjadi nomor satu," kata Amali.

Munculnya atlet berprestasi dari Jabar tak lepas dari proses pembinaan yang dilakukan. Menpora pun memuji proses pembinaan yang dilakukan oleh Jabar. Bahkan Amali berkelakar kalau Jabar kelebihan atlet berkualitas sehingga harus bermain di daerah lainnya.

"Saya kira, di PON kemarin sudah bisa dilihat dan PON itu sebagai ajang untuk mencari bibit dan talenta dan pasti isinya akan banyak dari Jabar. Jadi potensi luar biasa bahkan saya sampai berkelakar tadi bahwa Jabar ini surplus karena banyak atlet yang dari Jabar yang munculnya di tempat lain, terbukti itu," kata dia.

Mila Nur Karmila (29), pesepakbola putri asal Karawang, pemain tim putri Persib Bandung dan tim Jawa Barat untuk PON Papua. Foto: dok. Istimewa

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jabar, Engkus Sutisna, menjelaskan Pemprov Jabar punya Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) untuk meregenerasi atlet di provinsi. Fasilitas PPLP ini membina para atlet usia sekolah.

"Mereka mulai usia enam tahun, tujuh tahun sudah mulai kita bina," kata Engkus kepada detikcom, Rabu (8/12).

Lokasi PPLP ada di Arcamanik, Bandung. Anak-anak sekolah dibina dalam olahraga dalam asrama, namun juga difasilitasi untuk menempuh pendidikan formal di sekolah terdekat yakni SMP 17 dan SMA 10.

"Setelah PPLP, anak-anak kita bina dengan diikutkan ke kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah. Setelah terjaring, kita berikan list atlet kepada cabang olahraga dan KONI yang kemudian melakukan Pelatnas," kata Engkus.

Selain PPLP, ada pula PPLD yakni Pusat Pendidikan dan Latihan Daerah di tingkat Kabupaten/Kota. Pemprov Jabar juga memberi beasiswa kepada para atlet berprestasi untuk dapat melanjutkan kuliah di bidang olahraga bekerjasama dengan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (FPOK UPI).

Pembinaan olahraga di Jabar berlangsung sejak usia dini dengan penyelenggaraan kejuaraan tingkat pemula dan junior secara berkesinambungan, juga ada Pekan Olahraga Pelajar Daerah yang kemudian akan diseleksi untuk mengikuti Pekan Pelajar Nasional. Ada pula kejuaraan tingkat senior dalam bentuk Piala Gubernur.

Pemprov Jabar juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan olahraga baik KONI, NPCI, KORMI, cabang olahraga, maupun pemangku kepentingan lainnya untuk membina atlet. Dukungan anggaran berupa hibah ke KONI Jabar, NPCI Jabar, KORMI Jabar, maupun induk cabang olahraga untuk penyelenggaraan kejuaraan maupun bantuan keuangan kepada kabupaten/kota untuk pembangunan sarana olahraga.

Pemprov Jabar juga membentuk Sarana Penggerak Pendamping Pembangunan Olahraga (SP3OR) yang tersebar di 110 kecamatan di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Pemprov juga membuat peraturan tentang olahraga yang tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Jabar Nomor 1 Tahun 2015 tentang Keolahragaan.

Berikut adalah data mengenai PPLP Jawa Barat

PPLP Jawa Barat

Anggaran
APBN: Rp 4.176.860.000,00 satu tahun
APBD: Rp 6.600.000.000,00 satu tahun

13 Cabang olahraga
- Dana dekonsentrasi APBN: Taekwondo, pencak silat, karate, panahan, panjat tebing, angkat besi, atletik
- Dana APBD: Tarung derajat, judo, gulat, voli pasir, senam, dayung,

Jumlah Atlet
- Cabor APBN: 70 atlet
- Cabor APBD: 58 atlet
Total: 128 atlet

Rahasia Jabar Juara

Ada rahasia di balik keberhasilan Jabar menjadi juara di PON Papua. Dilansir situs resmi Pemprov Jabar, rahasia itu adalah 'sport science'.

"Dalam empat tahun terakhir ini, Jawa Barat sedang bereksperimen (menerapkan) sport science. Sport science itu adalah mengombinasikan ilmu-ilmu pertumbuhan fisik dengan prestasi," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil.

Menurut Kang Emil, sport science menjadi salah satu unsur dalam menyiapkan atlet-atlet Jabar yang memiliki kapasitas dan kapabilitas. Ia juga menggambarkan bagaimana penerapan sport science.

"Misalnya kalau dilatih di oksigen tipis, dia akan banyak menghasilkan sel darah merahnya, yang berkaitan nantinya dengan ketahanan fisik," ucapnya.

"Di Jabar, ada Universitas Pendidikan Indonesia yang memiliki fakultas olahraga. Di situ, salah satunya, ada fasilitas tentang ilmu olahraga, termasuk ilmu tentang sport science," imbuhnya.




(dnu/tor)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork