PKB meminta masyarakat tidak menanggapi berlebihan isu normalisasi hubungan diplomatik Indonesia-Israel. PKB meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menjunjung tinggi kedaulatan Palestina, sebagaimana amanat UUD 1945.
"Tidak perlu terlalu reaktif melihat pertemuan Menlu AS dan RI, apalagi spekulasi membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Minggu (26/12/2021).
PKB, sebut Jazilul, yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap komitmen mendukung kemerdekaan Palestina. Jazilul mengingatkan reaksi berlebihan atas isu normalisasi hubungan diplomatik Indonesia-Israel justru memicu kegaduhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami yakin Presiden Jokowi tetap komitmen pada janji dan menjunjung tinggi konstitusi yang berkaitan dengan kedaulatan negara, seperti Palestina," sebut Jazilul.
"Hemat saya, justru reaksi berlebihan yang dapat memunculkan kegaduhan," imbuhnya.
Jazilul kembali mengingatkan agar tidak berlebihan menanggapi isu tersebut. Wakil Ketua MPR itu menyebut potensi hubungan diplomatik Indonesia-Israel dibuka kecil.
"Tidak perlu berlebihan. Kita percaya, jika kita tetap berpedoman pada UUD, maka tertutup kemungkinan membuka hubungan diplomatik dengan Israel," terangnya.
Seperti diketahui, isu normalisasi hubungan diplomatik Indonesia-Israel muncul seiring pertemuan Menlu Retno Marsudi dengan Menlu Amerika Serikat Antony Blinken. Pertemuan kedua Menlu itu diisukan membahas normalisasi hubungan diplomatik Indonesia dan Israel.
Saat dimintai konfirmasi atas kabar tersebut, juru bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah, menyebut 'isu Israel' disinggung dalam pertemuan antara Blinken dan Retno di Jakarta pekan lalu.
(zak/zak)