Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau pembangunan tanggul pantai raksasa atau NCICD di kawasan Pluit, Jakarta. Total pembangunan tanggul pantai saat ini sepanjang 12,6 km.
Pantauan detikcom pada Minggu (26/12/2021) sejak pukul 12.10 WIB, Riza beserta rombongan Pemprov DKI memantau progres pembangunan di salah satu titik proyek NCICD di Kali Adem, Pluit. Tampak tanggul di kawasan tersebut sudah rampung dibangun meskipun puing-puing proyek belum dibersihkan.
"Hari ini meninjau pembangunan tanggul pantai NCICD sebagai upaya penanggulangan banjir rob. Seperti diketahui banjir itu sumbernya dari hujan lokal, banjir rob maupun banjir bandang. Penanganan banjir rob itu salah satunya program dari SDA adalah pembuatan tanggul," kata Riza, Minggu (26/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza menjelaskan, nantinya tanggul pantai raksasa akan dibangun sepanjang 130 km dari Kamal Muara sampai Kali Blencong. Dari target ratusan kilometer, akan diprioritaskan 46 kilometer di titik-titik kritis rawan banjir rob.
"Dari sepanjang itu prioritas utama ada di 46 km dulu. Dari 46 km, di titik-titik yang cukup kritis. Kita baru menyelesaikan 12,6 km. Sisanya 33 km akan dikerjakan PUPR kurang lebih 11 km dan Pemprov 22 km," jelasnya.
Setelahnya, Riza beserta rombongan bergerak ke kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara. Di sana, dia meninjau proses pengerukan waduk menggunakan ekskavator.
Riza menaiki tongkang yang sedang terparkir di pinggir waduk. Dari sana, terlihat, satu unit ekskavator dan push boat beserta tongkang (poton) tengah difungsikan. Kapal tersebut bergerak mengitari area Waduk Pluit sambil mengangkut lumpur hasil kerukan.
Total ada 8 unit tongkang dan 2 push boat yang terdapat di Waduk Pluit. Riza menuturkan, sebelum ada tongkang, petugas membutuhkan 7 ekskavator untuk memindahkan lumpur secara estafet.
"Nanti tongkang di bawa ke pinggir waduk atau danau. Dari situ ekskavator yang kedua memindahkan ke dalam truk. Itu terjadi efisiensi dari 7 (ekskavator) tinggal 2. Jadi kita bisa melajukan efisiensi 5 ekskavator," jelasnya.
Pemprov DKI akan mengupayakan penambahan tongkang pada 2022. Dengan begitu, waduk dan sungai lainnya dapat memiliki tongkang untuk mempercepat pengerukan.
"Mudah-mudahan tahun depan kita tingkatkan lagi sehingga semua waduk, bahkan sungai ada tongkang bahkan push boat percepat pengerukan tanah," ujarnya.
(taa/idn)