Lagi-lagi masyarakat internasional digegerkan dengan kabar soal varian Corona Delmicron yang merupakan gabungan dari varian Delta dan Omicron. Namun apakah varian Delmicron ini benar-benar ada?
Dilansir dari Business Today, Minggu (26/12/2021), beberapa laporan berbicara tentang 'Delmicron' telah muncul sejak beberapa hari lalu. Laporan-laporan ini mengklaim bahwa Delmicron adalah kombinasi dari varian Delta dan Omicron.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi soal keberadaan Delmicron ini. Badan kesehatan global seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) belum memberi komentar soal varian Delmicron ini. Khususnya gugus tugas COVID-19 nasional India dan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) juga belum menyebutkan apa pun tentang varian ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WHO memberi nama varian virus corona dengan huruf Yunani dalam urutan abjad. Misalnya, jika ada varian Corona baru, itu akan memakai alfabet yang mengikuti 'Omicron', yaitu pi, rho, sigma, dan lain-lain. Nama-nama ini diputuskan setelah pertimbangan luas dan tinjauan sistem penamaan potensial.
WHO kemudian akan memberikan label untuk varian ini--Variants of Interest (VoI) dan Variants of Concern (VoC). Sementara WHO memberikan nama dan label ini, ia juga menyimpan nama ilmiah seperti varian Omicron yang secara ilmiah disebut B.1.1.529.
Simak juga video 'Proyeksi Capaian Vaksinasi Covid-19 RI Usai Lampaui Target WHO':
Awal Mula Muncul Isu Delmicron
Kabar soal Delmicron ini datang dari seorang anggota gugus tugas COVID-19 Maharashta, Negara Bagian India, Dr Shashank Joshi. Ia saat itu berbicara dalam acara debat di News18.
"Delmicron, lonjakan kembar Delta dan Omicron, di Eropa dan AS, telah menyebabkan tsunami kecil kasus," ujarnya.
Sementara beberapa laporan juga menyebutkan bahwa ada varian baru bernama Delmicron. Namun pernyataan Dr Joshi sepertinya tidak merujuk ke sana.
Dr Joshi dilaporkan menyinggung situasi di mana varian Delta dan Omicron menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 di wilayah tertentu. Sederhananya, ini bukan varian baru COVID-19 tetapi situasi di mana varian Delta dan Omicron ditemukan muncul pada pasien COVID-19 yang sama atau menyebar dengan cepat di wilayah yang sama.