Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Mohammad Iqbal memberikan penghargaan ke jajaran Polda NTB yang dianggap berprestasi dalam menjalankan tugas kepolisian dengan menyabet predikat wilayah bebas korupsi (WBK). Ketiga satuan itu yakni Direktorat Intelkam Polda NTB, Direktorat Narkoba Polda NTB dan Polres Sumbawa Barat.
Iqbal menyampaikan predikat WBK diberikan olen Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
"Ini adalah sebuah kebanggaan bagi semua kementerian lembaga termasuk institusi kepolisian negara republik Indonesia, terlebih lagi Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, yang kebetulan saja saya menjadi Kapolda di NTB ini," ungkap Iqbal dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian penghargaan itu dilakukan saat apel pagi di Lapangan Bhara Daksa Polda NTB, Kota Mataram.
"Tanpa membusungkan dada dan tanpa mengagungkan seorang Iqbal, tetapi ini adalah sejarah bahwa hari ini,kita bisa dapat sejajar dengan Polda lain," tambah Iqbal.
Iqbal juga menyampaikan penghargaan pada 10 personel Polda NTB dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Iqbal menyatakan berjalan baiknya program-program yang diamanatkan Kapolri dimaknai sebagai sebuah keberhasilan tim.
"Kita yakin kalau kita bersama, sejak zaman nenek moyang sampai hari ini, kita akan mampu menuntaskan permasalahan yang ada. Hari ini kita buktikan predikat WBK kita borong," ujarnk
"Untuk itu saya ucapkan terimakasih banyak kepada semua satker (satuan kerja) dan semua satwil (satuan wilayah) yang ada, beserta mesin-mesinnya dan juga semua anggota Polda NTB. Ini adalah kerja sama tim," sambung dia.
Lima Warga Juga Diganjar Penghargaan
Lima warga berlatar belakang akademisi juga diberi penghargaan oleh Iqbal. Mereka dinilai membantu tugas kepolisian dalam penanggulangan pandemi COVID-19 lewat Lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru (NTB).
Kelimanya adalah Wawan Septiawan, Khairus Febryan Fitrahady, Putu Suwita Sari, Wahyu Sulistya Affarah, Joko Jumadi, dan M Raidhussyah.
"Sebagai juri atau penilai independen. Yang bersangkutan dari kaum akademisi khususnya dari Unram (Universitas Mataram)," kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto pada kesempatan yang sama.
Artanto menuturkan kelimanya merumuskan indikator penilaian untuk para perserta Lomba Kampung Sehat, yang terdiri dari desa-desa di NTB. Kelimanya juga turun ke lapangan untuk melihat langsung jalannya program tersebut.
"Yang bersangkutan yang merumuskan indikator penilaian serta terjun langsung ke lapangan untuk menilai secara terbuka maupun tertutup," ucap Artanto.
(aud/aik)