Tiga oknum TNI terlibat dalam kematian Handi Saputra (18) dan Salsabila (14). Anggota Komisi I DPR RI Rizki Natakusumah meminta oknum TNI terlibat kematian Handi dan Salsa dihukum seadil-adilnya.
"Tindakan keji yang dilakukan pelaku terhadap korban Handi dan Salsa harus dihukum secara adil. Keluarga yang ditinggalkan harus juga diberi rasa keadilan," kata Rizki kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).
Rizki meminta kasus keterlibatan tiga oknum TNI ini diusut hingga tuntas. Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat itu memastikan akan mengawasi kasus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh sebab itu, kami mendorong agar Pomdam III Siliwangi bekerja sebaik-baiknya. Usut tuntas apa motif yang dilakukan oleh pelaku. Kita pastikan akan tunggu dan awasi terus penyelidikan dan penyidikannya agar dilakukan dengan benar," ucapnya.
Selain itu, Rizki berpesan kepada KSAD untuk melakukan pembinaan kekuatan. Dia prihatin terhadap korban dan keluarga.
"Kami juga mendorong KSAD, selaku yang berwenang dalam mengatur pembinaan kekuatan serta administrasi di lingkungan Angkatan Darat, untuk memperhatikan kasus Handi dan Salsa ini secara serius," ujarnya.
"Yang pasti, kami turut prihatin terhadap korban dan keluarga yang ditinggalkan. Pelaku yang diduga bagian dari TNI AD ini harus bertanggung jawab atas tindakan keji yang telah dilakukannya," imbuh Rizki.
Terpisah, anggota Komisi I DPR lainnya, Bobby Adhityo Rizaldi, menilai perlunya kerja sama TNI-Polri dalam menangani kasus ini. Bobby meminta agar semua bukti-bukti yang ada di dalami.
"Ya ini harus diusut tuntas karena sangat keji bila memang benar. Tentu perlu kerja sama institusi Polri dan TNI agar kasus ini segera terungkap dan bisa diselesaikan," kata Bobby kepada wartawan, Jumat (24/12).
"Semua fakta perlu didalami agar tidak terjadi fitnah, dan petunjuk permulaan dari Kapendam III Siliwangi, harus ditindaklanjuti oleh internal TNI AD," imbuhnya.
Ketua Komisi I DPR Muetya Hafid pun meminta agar penyelidikan kasus itu diusut secara transparan. Dia pun berharap kasus ini diselidiki tuntas.
"Jika ada arah temuan ke sana, wajib usut tuntas. Serta Polisi Militer harus transparan terbuka tidak melindungi anggota. Agar kepercayaan masyarakat yang saat ini kepada TNI tidak tercederai," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Untuk diketahui, Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto mengungkapkan dugaan keterlibatan oknum TNI AD dalam kasus kematian Handi dan Salsa. Ciri-ciri oknum TNI AD tersebut juga telah dikantongi.
"(Ciri-ciri) sudah ada, terlihat (seperti anggota TNI). Soalnya, kan dia kepalanya cepak. Itu aja yang bisa kita lihat," sebut Arie saat dihubungi, Jumat (24/12).
Tiga oknum TNI AD tersebut diduga adalah pelaku yang berada di mobil penabrak Handi dan Salsa, yang kemudian membuang sejoli itu ke sungai. Kini pihak TNI bersama aparat penegak hukum terkait sedang memburu oknum TNI AD tersebut.
Sebelumnya, sebuah mobil ditumpangi tiga pria menabrak Handi dan Salsa di Nagreg, Kabupaten Bandung, Rabu (8/12) sore. Mereka mengangkut dan membawa tubuh Handi-Salsa ke dalam mobil bercat hitam itu.
Pemobil langsung tancap gas ke arah Limbangan dengan alasan akan membawa sejoli tersebut ke rumah sakit. Saksi mengungkapkan ciri-ciri tiga pria itu berbadan tegap.
Beberapa hari kemudian, mayat Handi-Salsa ditemukan di Sungai Serayu, Jawa Tengah. Pelaku diduga kuat sengaja membuang tubuh sejoli tersebut.