Ketua PWNU DKI, Samsul Ma'arif, mengusulkan duet Miftachul Akhyar sebagai rais aam dan Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum PBNU dipertahankan. Samsul mengatakan ada kemajuan pesat di bidang pendidikan di bawah kepemimpinan mereka.
"Bahwa tadi siang laporan pertanggungjawaban kepengurusan PBNU diapresiasi oleh seluruh peserta muktamar dan dinilai kepemimpinan Kiai Miftachul Akhyar dan Kiai Said itu mampu menjadikan PBNU mengalami kemajuan pesat terutama dalam dunia pendidikan. Dan tu secara aklamasi laporan pertanggungjawaban diterima," ujar Samsul kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).
"Oleh karena itu saya selaku Ketua PWNU ingin mengusulkan kepemimpinan dua tokoh ini harus dipertahankan, ya demi kemajuan NU," sambung Samsul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana dengan Yahya Cholil Staquf? Samsul mengusulkan Yahya Staquf menjadi Waketum.
"Bagaimana dengan Pak Kiai Yahya Staquf. Yahya Staquf dipersiapkan untuk menjadi ketum di muktamar yang akan datang. Kalau usulan kami tetap waketum," ujar Samsul.
Samsul mengatakan duet Miftachul-Said Aqil juga sekaligus menepis isu perpecahan. Keduanya dinilai Samsul layak dipertahankan untuk kemajuan NU.
"Dan ini bisa menepis anggapan orang selama ini kalau seakan-akan ada gesekan atau perpecahan antara Kiai Miftah dan Kiai Said padahal sama sekali nggak ada. Kalau toh ada sedikit, ini bagian daripada islah. Demi kepentingan yang lebih besar," ujar Samsul.
Duet Miftachul Akhyar-Yahya Staquf
Sebelumnya, muncul usulan duet Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam dan Yahya Cholil Staquf sebagai Ketum PBNU di sidang pleno dengan agenda laporan pertanggungjawaban kepengurusan PBNU. Sejumlah PWNU diklaim sepakat memilih Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam dan Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.
"Menyepakati untuk mengusulkan kepada AHWA (ahlul halli wal aqdi) bahwa nama KH Miftachul Achyar sebagai calon Rais Aam dan kepada muktamirin nama KH Yahya Cholil Staquf sebagai calon Ketua Umum PBNU," ujar Katib Syuriah PWNU Jatim, Safruddin Syarif saat membacakan pandangan umum perwakilan 25 PWNU di GSG kompleks UIN Raden Intan, Bandar Lampung, seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).
Syafruddin menilai sosok Miftachul dan Gus Yahya tepat untuk menakhodai PBNU lima tahun mendatang. Kedua tokoh itu dianggap pasangan yang tepat untuk memajukan NU menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
"Kami 25 PWNU akan terus mengawal hingga sidang pemilihan nanti. Tentu dukungan ini sangat memungkinkan akan terus bertambah melihat dinamika di muktamar," ujar Syafruddin.
Dalam kesempatan itu, 25 PWNU se-Indonesia juga menyampaikan terima kasih atas khidmat dan pengabdian jajaran PBNU periode 2015-2020. Selama periode ini, 25 PWNU mengaku ada banyak program dan kegiatan positif yang telah dilakukan. Meski demikian, periode ini juga disebut menyisakan beberapa catatan untuk perbaikan organisasi di masa mendatang.
"Terima kasih atas amanah yang telah dilakukan. Kami berharap catatan-catatan yang ada akan jadi spirit kepengurusan mendatang untuk berkhidmat lebih baik," ujarnya.
Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Rais Aam
Seperti diketahui, Miftachul Akhyar telah terpilih menjadi rais aam PBNU 2021-2026. Keputusan itu diambil berdasarkan musyawarah kiai sepuh anggota AHWA.
Simak Video 'Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Rais Aam PBNU':