Juara Olimpiade Fisika Sudah 1 Tahun Tidak Masuk Sekolah
Selasa, 02 Mei 2006 16:57 WIB
Jakarta - Pelajar mempunyai kewajiban untuk masuk sekolah. Tapi peraturan itu ternyata tidak berlaku bagi siswa yang masuk Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Mereka telah satu tahun ini tidak masuk sekolah. Pembina TOFI Yohanes Surya PhD menyatakan, anak didiknya tidak masuk sekolah karena harus dikarantina untuk mengikuti training. "Jadi mereka sudah tidak sekolah setahun," kata Yohanes.Hal itu disampaikan Yohanes usai bertemu Menko Kesra Aburizal Bakrie di kediamannya yang mewah di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Menteng, Jakarta, Selasa (2/5/2006).Meski tidak masuk sekolah, para siswa itu tidak harus tinggal kelas. Anak-anak yang memiliki IQ di atas 140 itu dipastikan tetap naik kelas dan lulus dari sekolahnya. "Nggak ngulang. Dipastikan lulus," tandas Yohanes. Siswa yang masuk dalam TOFI kali ini yakni Pangus Ho (SMA Kristen 3 Penabur, Jakarta) dan Irwan Ade Putra (SMA Negeri 1, Pekanbaru). Keduanya meraih medali emas dalam Olimpiade Fisika pada 22-28 April lalu. Kemudian Jonathan Pradana Mailoa (SMA Kristen 1 Penabur, Jakarta) yang meraih medali perak. Juga Andy Latief (SMA Negeri 1, Pamekasan), Muhammad Firmansyah Kasim (SMP Athira, Makassar), dan Rudy Handoko (SMP I Sutomo, Medan). Ketiganya menyumbangkan medali perunggu. Selama training, pembina akan mengajarkan jika ilmu Fisika itu mudah untuk dikerjakan, asyik dan menyenangkan. Mereka juga diberikan soal berupa teori, dan langsung berlatih eksperimen.Yohanes menjamin, dalam 1-2 tahun mengikuti pembelajaran materi Fisika, para siswa akan bisa membawa pulang medali emas. Meski tidak sekolah seperti biasanya lagi, para peserta TOFI mengaku senang-senang saja mengikuti training TOFI. "Sejak SMP saya penasaran akan sesuatu hal yang ilmiah. Saya senang sekali pelajaran Fisika," kata Pangus Ho, anggota TOFI yang meraih medali emas.Sementara Irwan mengaku tertarik Fisika karena ilmu itu banyak manfaatnya. Ia tidak menduga bisa masuk TOFI karena saat seleksi ia merasa saingannya banyak yang pintar. "Senangnya asyik bisa paham hal-hal yang ada di sekitar kita," kata Irwan yang juga meraih medali emas tentang alasannya tertarik Fisika.
(iy/)