Sinetron TMTM Diprotes, Ini 4 Penjelasan soal Syuting di Semeru

Sinetron TMTM Diprotes, Ini 4 Penjelasan soal Syuting di Semeru

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 23 Des 2021 15:31 WIB
Sinetron TMTM saat ini tengah menyita banyak perhatian masyarakat. Ini karena beredarnya cuplikan video proses syuting film di lokasi Semeru.
Sinetron TMTM Diprotes, Ini 4 Penjelasan soal Syuting di Semeru (Foto: Dok. Instagram)
Jakarta -

Sinetron TMTM saat ini tengah menyita banyak perhatian masyarakat. Hal ini disebabkan beredarnya cuplikan video proses syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) yang dilakukan di lokasi terdampak erupsi Semeru.

Syuting sinetron TMTM menimbulkan reaksi banyak pihak. Produser mengaku memiliki alasan tersendiri untuk melakukan syuting di lokasi tersebut. Berikut informasi selengkapnya.

Sinetron TMTM: Alasan Syuting di Semeru

Line Producer Verona Pictures, Dwi Eslogo mengungkapkan salah satu alasan lokasi menggelar syuting di area pengungsian Erupsi Semeru. Menurut Dwi, Co Producer Sinetron TMTM merupakan putra Lumajang yakni Dwi Ilalang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Pak Dwi namanya putra daerah ketika Lumajang terjadi erupsi ingin ada partisipasi, yang dibidik dari point of view yang lain. Sehingga membuat framing yang berbeda melalui film," kata Dwi Eslogo, Rabu (22/12/2021).

Syuting sinetron tersebut menampilkan Leo Consul dan Rebecca Tamara sebagai pemeran. Rebecca berperan sebagai Amanda, seorang relawan di posko erupsi Gunung Semeru.

ADVERTISEMENT

Sementara Leo berperan sebagai David, teman lama Amanda. Dalam menjalankan tugas sebagai relawan, Amanda kemudian bertemu David. Ceritanya, David datang ke posko pengungsian untuk memberikan bantuan kepada korban erupsi Gunung Semeru.


Sinetron TMTM: Bupati Lumajang Tegaskan Syuting Tak Kantongi Izin

Warganet juga mempertanyakan perizinan syuting sinetron TMTM. Dwi Eslogo sendiri mengaku sudah mengajukan izin syuting.

"Dalam pembuatan film ini kita sudah mengajukan kepada sejumlah pihak. Terutama izin kepada Bupati Lumajang," ujar Dwi Eslogo, Rabu (22/12/2021).

Namun, rupanya sinetron tersebut tak mengantongi izin. Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyampaikan bahwa dirinya tidak memberikan izin syuting kepada tim Production House (PH) Verona Pictures.

"Kegiatan itu tidak ada izin," kata Thoriq saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (23/12/2021).

Dia menegaskan bahwa dari Pemkab Lumajang hingga Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru tidak ada yang memberi izin syuting.

"Tidak ada surat izin yang keluar baik dari Pemkab, Polres, atau Dansatga," imbuhnya.

Sinetron TMTM: Kesalahan Verona Picture Menurut Satgas Tanggap Bencana

Satgas Tanggap Bencana sebut ada kesalahan yang dilakukan Verona Picture selaku pembuat sinetron. Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru, Mayor Inf Muhamad Tohir mengatakan, syuting sinetron itu mendapat persetujuan dari Bupati Lumajang. Namun dengan catatan harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dansatgas. Hal itu karena Semeru masih dalam status tanggap darurat bencana.

Sayangnya, Verona Picture tidak berkoordinasi dengan Dansatgas terlebih dahulu. Mereka langsung menggelar syuting sinetron TMTM.

"Saya mendapat info syuting film mendapat acc Bupati Lumajang, tapi dengan catatan koordinasi dengan Dansatgas. Tapi yang bersangkutan belum berkoordinasi dengan saya. Dan ini prosedur yang disalahi oleh yang bersangkutan," ujar Muhammad Tohir, Rabu (22/12/2021).

Simak video 'Permintaan Maaf Bintang Sinetron 'TMTM' Gegara Syuting di Semeru':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman selanjutnya terkait tanggapan warga terhadap syuting sinetron TMTM.

Sinetron TMTM: Warga hingga Relawan Mengaku Miris

Syuting TMTM dilakukan di posko pengungsian yang berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang yang sudah dilakukan sejak Selasa (21/12/2021). Warga, relawan hingga warganet memprotes syuting sinetron tersebut lantaran menilai hal yang dilakukan kurang etis.

"Menurut saya produksi film di lokasi bencana kurang etis, karena ini tempat pengungsian. Dan tempat bencana ketika dikomersilkan kan kurang bagus," ujar salah satu warga, Najmudin kepada detikcom, Rabu (22/12/2021).

"Kecuali produksi film ada imfact kepada pengungsi. Seperti hasil dari produksi film untuk pembuatan hunian sementara atau rumah warga terdampak (erupsi Semeru)," imbuhnya.

Sejalan dengan itu, para relawan mengaku miris melihat kejadian tersebut. Koordinator Saver (Sahabat Volunteer Semeru) Sukaryo atau Cak Yo, mengaku sempat memprotes syuting sinetron tersebut melalui posting-an di Instagramnya. Dia menilai aktivitas ini kurang empati terhadap korban erupsi Gunung Semeru.

Cak Yo menjelaskan alasannya melakukan protes karena memanfaatkan situasi bencana untuk kepentingan komersil itu tidak pantas. Terlebih, masih banyak korban yang berduka hingga trauma usai kehilangan sanak saudaranya.

"Bagi kita, ayolah siapapun itu kalau dia niatnya peduli jangan mengambil kesempatan dalam bencana. Entah itu untuk konten atau sesuatu yang nggak pantas. Sekarang yang kita pikirkan itu bagaimana masyarakat pulih dan kondisi di sana lebih baik," terangnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads