Diprotes karena Jauh, Lokasi Pemilihan Ketum PBNU Pindah ke Bandar Lampung

Diprotes karena Jauh, Lokasi Pemilihan Ketum PBNU Pindah ke Bandar Lampung

Rakha Arlyanto Darmawan - detikNews
Kamis, 23 Des 2021 01:30 WIB
Suasana di lokasi Muktamar NU di Lampung Tengah (Rakha-detikcom)
Foto: Suasana di lokasi Muktamar NU di Lampung Tengah (Rakha-detikcom)
Bandar Lampung -

Lokasi pemilihan Ketua Umum (Ketum) PBNU disepakati untuk dipindahkan ke Bandar Lampung. Sebab, sejumlah peserta sidang pleno Muktamar ke-34 NU memprotes lokasi yang sejak awal ditentukan yakni di Pondok Pesantren Daaarusa'adah, Lampung Tengah, Lampung.

Pondok Pesantren Daaarusa'adah memang dijadikan tempat untuk pembukaan Muktamar ke-34 NU. Namun, ternyata banyak peserta muktamar yang mengeluhkan karena jarak dari Kota Bandara Lampung yang terlampau jauh. Terlebih, akses jalan menuju lokasi terkenal padat kendaraan.

Akhirnya, lokasi untuk perhelatan muktamar akhirnya dipindahkan ke Bandar Lampung, termasuk agenda pemilihan Ketum PBNU. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Panitia Penyelenggara Muktamar ke-34 NU, Syahrizal Syarif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi sudah mendengar ada keputusan rapat pleno yang akan dipindah dari Darussa'adah ke Bandar Lampung," kata Syahrizal saat konferensi pers di UIN Raden Intan, Lampung, Rabu (22/12/2021).

Namun demikian, hingga kini panitia muktamar masih mencari lokasi persis pengganti Pesantren Daarussa'adah. Menurutnya, para peserta muktamar menginginkan lokasi yang lebih nyaman.

ADVERTISEMENT

"Tetapi tempatnya akan diserahkan ke penyelenggara karena pihak penyelenggara yang tahu persis terkait hal itu. Belum diputuskan, tetapi memang ada rencana ke sana," ucap Syahrizal.

"Tapi tidak ini semata-mata pertimbangan kan peserta sudah mengalami sendiri pergi ke Lampung Tengah, nah ini juga peserta mungkin ingin kegiatannya nyaman ya. Semata-mata pertimbangan efisiensi dan kenyamanan peserta," tambahnya.

Diketahui, pada sidang pleno pertama Muktamar ke-34 NU sejumlah peserta menginterupsi pimpinan sidang untuk memindahkan lokasi muktamar. Mereka mengeluhkan fasilitas di Pesantren Daarussa'adah yang tidak memadai.

"Kami mengusulkan agar pelaksanaan tahapan-tahapan selanjutnya dilaksanakan di lokasi infrastrukturnya sudah lengkap, infrastruktur sudah ada dan contohnya pada malam hari ini (UIN Raden Intan)," ucap salah satu peserta pleno.

Ditambah, para kiai NU yang ikut muktamar dirasa sudah tidak memiliki fisik yang optimal untuk menempuh perjalanan yang jauh. Setibanya di Daarussa'adah pun para peserta diharuskan berjalan kaki menuju ke ruang muktamar.

"Jarak tempuh pembukaan baru kali ini para ulama banyak tidak ikut karena pembatasan, siksaan apa lagi yg mau diberikan kepada kami? siksaan apalagi Pak Kiai? Tolong jangan berkeras lagi ke Daarusa'adah kita sudah hormati pembukaan. Terima kasih pimpinan tolong jangan memaksakan kehendak," tutur peserta tersebut.

Pimpinan sidang pleno M Nuh sekaligus Ketua Komite Pengarah atau Steering Committee (SC) pun menerima interupsi tersebut. Selanjutnya, disepakati jika lokasi muktamar dipindahkan ke Bandar Lampung.

"Kami telah berunding. Berempat, membaca pandangan-pandangan panjenengan baik yang masih mempertimbangkan ada di Bandar Lampung ataupun di Daarusa'adah. Oleh karena itu, keempat-empatnya sepakat diubah," ungkap Nuh.

"Pasal, 13 A angka 1 sidang pleno dilaksanakan di Bandar Lampung. Dengan catatan yang diberikan oleh Prof Nuh. Ada pleno yang di Unila (Universitas Lampung) dan ada pleno yang di UIN," ucap Sekretaris SC Asrorun Ni'am Sholeh.

Halaman 3 dari 2
(rak/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads