Pengelola Ungkap Penyebab Banjir di Loading Dock Terminal 3 Bandara Soetta

Pengelola Ungkap Penyebab Banjir di Loading Dock Terminal 3 Bandara Soetta

Khairul Ma'arif - detikNews
Rabu, 22 Des 2021 21:23 WIB
Penampakan Banjir di Loading Dock Terminal 3 Soetta
Banjir di loading dock Terminal 3 Bandara Soetta (Tangkapan Layar Video @yosephandelsen1)
Jakarta -

Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) banjir di loading dock terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta kemarin. Pihak pengelola mengatakan banjir itu merupakan yang pertama kali terjadi di Bandara Soetta.

"Sebelum-sebelumnya memang tidak ada kejadian genangan air di area tersebut. Tapi begitu terjadi ya ada teman-teman mantau dan langsung dilakukan tindak lanjut untuk penyedotan," ujar senior manajer branch communication Bandara Soetta, Holik Muardi saat dihubungi, Rabu (22/12/2021).

Holik menampik anggapan bahwa yang terjadi kemarin itu banjir. Dia menyebut ini banjir kemarin merupakan genangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma memang dari foto-foto yang beredar kan angle-nya berbeda, ada yang ngambil dari atas hotel, jadi kalau dari atas hotel itu keliatan tinggi. Padahal ya mobil pun itu enggak ada masalah, kok. Enggak kerendem mesinnya. Itu kan kemarin menurut di lapangan sekitar 40-an sentimeter," tambahnya.

Holik mengungkapkan penyebab utama terjadinya genangan adalah curah hujan yang terjadi cukup tinggi. Menurutnya, pompa yang dimiliki di area tersebut sudah difungsikan.

ADVERTISEMENT

"Sudah jelas dari hujan itu, hujannya lebat banget dan lama itu. Mesin pompa tetap berfungsi, cuma memang itu tadi, karena buangannya debit airnya itu penuh, sehingga dia juga jadi lambat kan. Makanya kami berinisiatif membuang airnya ke saluran yang lainnya," katanya.

Holik menjelaskan, hal tersebut memaksa pihaknya harus menurunkan mobile pump untuk melakukan penyedotan. Menurutnya, dengan adanya mobile pump, genangan air surut dalam waktu tidak lebih dari 30 menit.

"Sehingga kami langsung berinisiatif menambah (pompa air), dengan mobile pump untuk membantu penyedotan air. Karena saat itu di saluran utama agak melambat sehingga kita cari tempat untuk dilakukan penyedotan air, dengan mobile pump yang kapasitas 4.000 liter per menit sehingga itu dalam waktu 25-30 menit, itu sudah surut genangan," beber Holik.

Holik mengaku pihaknya tetap melakukan investigasi atas banjir yang terjadi kemarin. Selain itu, pihaknya akan melakukan evaluasi agar kejadian ini tidak terulang kembali.

"Iya, kami tetap evaluasi lagi. Tetap teman-teman di lapangan melakukan investigasi juga kenapa gitu. Tetap kita lakukan, sehingga nanti kami melakukan mitigasi kejadian tersebut tidak terulang," pungkasnya.

(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads