Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta, Samsul Ma'arif, menyodorkan skema win-win solution untuk pemilihan Ketua Umum PBNU. Skema ini disodorkan agar tidak ada perpecahan di tubuh NU.
"Kalau boleh ini semakin mengeras antara kubu Yahya dan Said Aqil. Saya berharap bisa win-win solution, ada musyawarah di antara dua kubu, mencari titik temu. Jangan dihabiskan energi untuk unjuk kekuatan sehingga dampaknya bisa merusak ukhuwah," kata Samsul kepada wartawan, Rabu (22/12/2021).
Seperti diketahui, dua kandidat kuat Ketum PBNU di Muktamar NU adalah Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf. Samsul berharap ada komunikasi dari kedua pihak agar suasana mencair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PWNU DKI berharap ada semacam komunikasi kalau tidak langsung Kiai Said dan Kiai Yahya, ya misalnya mengutus siapa yang dipercaya untuk saling komunikasi," ujar Samsul.
Skema Said Ketum-Staquf Waketum
Skema pertama yang ditawarkan Samsul adalah penempatan Said Aqil menjadi Ketua Umum PBNU. Sedangkan Yahya Staquf menjadi Waketum.
"Kalau saya misalnya pertama kiai said ketua umum, Yahya menjadi ketua umum yang mempunyai peran secara luas. Dan nanti Gus Yahya ini dipersiapkan untuk memimpin NU ke depan. Ini yang sering saya sebut sebagai istilah regenerasi sistemik. Ketua umum sudah dipersiapkan dalam periode yang berjalan," ujar Samsul.
Namun, kata Samsul, peran Yahya Staquf sebagai Waketum harus lebih luas. Selain itu, Yahya Staquf dipersiapkan menjadi ketum selanjutnya.
"Jadi Gus Yahya kalau mau win-win solution. Kiai Said Ketua Umum misalnya Gus Yahya Wakil Ketua Umum dengan peran yang lebih luas dan dipersiapkan nanti menjadi ketua umum," ujar Samsul.
Skema Said Rais Aam-Staquf Ketum
Skema kedua yang dilontarkan Samsul adalah Said Aqil dijadikan sebagai Rais Aam. Sedangkan Staquf menjadi Ketum PBNU.
"Yang kedua misalnya ada pilihan-pilihan, Kiai Said Rais Aam, Gus Yahya Ketua Umum. Ya ini juga bagian daripada solusi, win-win solution. Jadi dengan musyawarah," ucap Samsul.
Simak Video 'Bahas Moderasi, Said Aqil Singgung FPI dan HTI di Muktamar NU':