Jakarta - Hari Selasa (2/5/2006) masih pagi, tapi Irvan sudah menulis surat elektronik kepada redaksi detikcom. Dia menjuduli suratnya dengan tulisan "Indovision Mengecewakan!!"Tak cuma Irvan yang berkirim kabar pada detikcom. Sehari sebelumya, Awang Setiawan lebih dulu menulis e-mail dengan isi uneg-uneg serupa. "Saya langganan Indovision paket Rp 99.900 dapat Discovery, National Geographic, Starworld, dan beberapa channel lokal dan Asia yang ada di parabola biasa. Namun sejak hari ini National Geographic dan Starworld dihilangkan, dan ternyata ada channel bermutu lain yang juga dihilangkan yaitu Star Movies, Star World, Star Sports, ESPN," curhat Awang."Baru menikmati tayangan Indovison sesuai paket yang dijanjikan (lebih 35 channel) selama seminggu, channel-channel favorit saya (yang menyebabkan saya berlangganan Indovison) seperti Star World, Channel V, Star Sports tidak bisa disaksikan lagi," gerutu Irvan.Pelanggan TV berbayar itu lainnya, Pramudya Supardi, juga kecewa. "Bisa minta diinvestigasi tentang
license agreement antara Indovision dengan Star TV bagaimana prosesnya, karena per 1 Mei ini Star Movies, National Geographic Channel, ESPN, Star Sport, Star World dan Channel V tidak bisa lagi dinikmati di Indovision," ungkapnya.
Persaingan BisnisPT Matahari Lintas Cakrawala, pengelola Indovision, sejatinya sudah mengabarkan hal ikhwal pencabutan channel-channel beken itu kepada khalayak dalam iklannya di harian Kompas pada Senin 1 Mei, bertepatan dengan tidak mengudaranya saluran-saluran itu. Iklan hitam putih sebesar seperempat halaman itu berjudul PENGUMUMAN. Isinya, permohonan maaf karena Indovision terpaksa menghentikan penayangan channel-channel Star dan ESPN Star Sports (Star Sports, Star World, Star Movies, National Geografic Channel, ESPN, Channel V) karena Indovision tidak diizinkan lagi memperpanjang kontrak secara sepihak.Indovision mengaku sudah berupaya untuk dapat memperpanjang kontrak ini, namun pihak Star dan ESPN Star Sports sama sekali tidak memberikan tanggapan positif."Kami sangat menyesalkan tindakan sepihak ini yang menurut etika bisnis dan kepatutan dipandang tidak menghormati hak dan kepentingan dari para pelanggan," tulis Indovision.Indovision menduga tindakan ini merupakan akibat dari suatu persaingan usaha tidak sehat. "Oleh karena itu demi tegaknya hukum dan keadilan, dan untuk kepentingan seluruh stakeholder khususnya para pelanggan setia Indovision, masalah ini akan kami selesaikan secara hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan tujuan agar ketidaknyamanan ini dapat segera teratasi," demikian akhir pengumuman PT Matahari Lintas Cakrawala.Pengumuman serupa juga berulang-ulang ditayangkan di layar televisi pelanggan Indovision.Irvan, sebagai pelanggan Indovision, mengaku tak bisa menerima alasan persaingan bisnis pengelola siaran televisi berlangganan pertama di Indonesia ini. Yang penting, dia membayar dan menikmati fasilitas yang dijanjikan. "
That's your problem, we don't care!" komentarnya.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini