Aksi kakek bernama Ade Robo Lahma (71) yang menghibahkan tanah untuk gereja bisa menjadi teladan tentang bentuk toleransi. Ternyata aksi terpuji ini tak lepas dari hikmah pancasila.
Aksi kakek yang tinggal di Arakan Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), viral di media sosial (medsos). Kakek Lahma dikenal seorang Islam yang dikenal taat beribadah oleh warga sekitar. Keluarga Kakek Lahma juga dikenal sangat toleran dan ramah.
Kakek Lahma berharap apa yang dilakukan itu dapat menjadi contoh untuk saling toleransi antarumat beragama. Dia mengatakan meski berbeda-beda, semua warga merupakan satu kesatuan.
"Mudah-mudahan ini menjadi suri tauladan bagi kita semua warga negara Indonesia. Apa artinya falsafah bhineka tunggal ika, Pancasila dan burung garuda kenapa tidak realisasikan dalam kehidupan sehari-hari," kata Kakek Lahma saat ditemui wartawan, Minggu (20/12/2021).
Lahma, kesehariannya bekerja sebagai petani sawah. Tapi dia berhasil menyekolahkan ketiga anaknya hingga sarjana. Dia menyebut dapat menyekolahkan anaknya hingga sarjana dari hasilnya bertani.
"Anak saya ada lima, saat ini tinggal empat, karena satu sudah meninggal. Tiga anak saya sarjana. Cuman hasil tani," jelas dia.
Kakek 71 tahun ini tak berharap banyak dari aksinya yang hibahkan tanah untuk gereja. Dia meyakini semua bentuk kebaikan pasti dibalas Tuhan Yang Maha Esa.
"Punya harapan apa yang saya curahkan untuk masyarakat pasti Tuhan balas. Kebaikan yang utama untuk sesama manusia," katanya.
(rdp/rdp)